Suara.com - 3 Senjata Pamungkas Kemenpar Gaet 20 Juta Wisatawan.
Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arief Yahya menjabarkan tentang tiga senjata pamungkas untuk menggaet 20 juta wisatawan ke Indonesia.
Tiga senjata tersebut adalah Super Extraordinary Efforts, Exraordinary Efforts dan Ordinary Efforts.
"Ordinary Efforts itu sesimpel promosi. Nomor dua adalah Extraordinary Efforts berupa insentif untuk maskapai dan hot deals," kata Menpar Arief Yahya saat acara #TiketWonderfullIndonesia di Jakarta, Senin, (4/3/2019).
Baca Juga: Andi Arief Ditangkap Kasus Narkoba, Gerindra: Korban Kegagalan Rezim Jokowi
Hot deals, kata Arief, merupakan cara pemerintah mengangkat pariwisata dengan memberikan harga dan promo menarik saat bukan musim liburan. Dengan begitu, diharapkan arus kedatangan wisatawan ke lokasi wisata di Indonesia tetap tinggi.
Sementara Super Extraordinary Offers adalah pembuatan Low Cost Terminal atau LCT bagi maskapai-maskapai berbiaya rendah atau LCC.
"Maskapai memiliki peranan sangat penting untuk pariwisata. LCC tumbuh 20 persen, sementara Indonesia tidak memiliki LCT. Aneh sekali tidak ada kandangnya (LCT) ini burungnya (maskapai) mau ke mana?" kata Arief lagi.
Rencananya, Terminal 2 F Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta akan dijadikan pusat LCT pertama di Indonesia dalam waktu dekat.
Di sisi lain, Kemenpar juga melihat pentingnya Border Tourism atau wisatawan lintas negara. Untuk itu, Kemenpar memasukkan Kepulauan Riau sebagai bagian dari 15 Destinasi Wisata Branding karena berhasil tampil sebagai salah satu pintu masuk wisatawan negara tetangga ke Indonesia.
Baca Juga: Dipastikan Bukan Chika Jessica yang Ditangkap Bareng Andi Arief
"Tourism border dan itu yang belum kita lakulan. Di Malaysia contohnya, 60 sampai 70 persen (wisatawan) adalah orang Singapura. Itu juga kenapa Perancis bisa sampai 80 juta kunjungan (wisatawan) dengan devisa hampir 100 milyar (USD) karena mereka melalukan border tourism dengan baik," tutup Arief.