Suara.com - Victoria's Secret mengumumkan rencananya untuk menutup 53 toko pakaian dalam lagi pada 2019 ini. Dilansir dari USA Today, pengumuman penutupan toko datang setelah 30 toko Victoria's Secret ditutup tahun lalu.
Stuart Burgdoerfer, wakil presiden eksekutif dan kepala keuangan perusahaan, mengatakan alasan mereka menutup toko adalah, ''Berdasarkan kinerja keseluruhan dari bisnis Victoria's Secret, tak memenuhi harapan kami atau memiliki tahun ke tahun menurun.''
Perusahaan induk pakaian dalam itu, L Brands, mengumumkan adanya penurunan 7 persen dalam penjualan selama kuartal terakhir mereka dan juga 40 persen pada tahun lalu.
Di sisi lain, faktor brand image Victoria's Secret selama ini juga lumayan berdampak pada penurunan penjualan.
Baca Juga: Ini Dia Aksesori Rambut yang Bakal Kembali Tren
''Orang-orang mengidentifikasi Victoria's Secret dengan apa yang terjadi selama 20 tahun terakhir, model yang sangat seksi dan dengan airbrush,'' ungkap analis investasi Janine Stitcher kepada Metro.
Meskipun perubahan dalam strategi tampaknya diperlukan untuk kelangsungan hidup Victoria's Secret. Hal itu mengingat mereka sudah berpegang teguh pada strategi pemasaran yang sama selama beberapa dekade dan itu mungkin tidak cocok dengan konsumen masa kini.
''Jika mereka akan berputar sekarang, saya tidak berpikir itu akan menjadi asli. Mereka tidak punya pilihan bagus,'' ucap Janine.
Seperti yang diketahui, dengan maraknya gerakan body positivity, saat ini banyak bermunculan perusahaan di industri terkait yang menampilkan wanita sehari-hari sebagai model.
Startup seperti Adore Me dan Thirdlove telah membuktikan bahwa konsumen lebih terdorong membeli pakaian dalam dari merek yang tidak memiliki standar kecantikan tinggi, apalagi karena banyak yang menjual berbagai macam ukuran bra yang lebih pas. (DewiKu.com/Yasinta Rahmawati)
Baca Juga: Dilema, Maudy Ayunda Galau Kuliah di Harvard atau Stanford University