Kasus DBD di Purwakarta Meningkat Pesat, Kok Bisa?

Senin, 04 Maret 2019 | 13:25 WIB
Kasus DBD di Purwakarta Meningkat Pesat, Kok Bisa?
Nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus yang menularkan virus dengue. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus DBD di Purwakarta Meningkat Pesat, Kok Bisa?

Hingga Maret 2019, manajemen Rumah Sakit Siloam Purwakarta mencatat bahwa pihaknya telah menangani pasien Demam Berdarah Dengeu atau DBD sejumlah 80-100 pasien setiap bulannya. Disampaikan dr Vidie A Tannesia, Kepala Pelayanan Medis RS Siloam Purwakarta, sejak Januari 2019 lalu jumlah kasus DBD di Purwakarta memang terus meningkat.

"Kurun waktu tiga bulan terakhir ini, kasus pasien DBD mereka, khususnya di RS Siloam Purwakarta. Pasien yang dirawat inap mencapai 80 hingga 100 orang dalam setiap bulannya, " kata dr Vidie dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com, Senin (4/3/2019).

Lebih lanjut Vidie menjelaskan, Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit endemik, terutama saat musim hujan tiba dan masih menjadi salah satu masalah kesehatan utama di Indonesia.

Baca Juga: Jadi Istri Reino Barack, Karier Syahrini Diramalkan Makin Gemilang

"Dengan tingginya kasus DBD tersebut, masyarakat diwajibkan untuk lebih waspada dan menerapkan 3M PLUS dalam kehidupan sehari-hari," imbuh Vidie.

Ia pun mengimbau para bumil untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap virus DBD karena dapat turut mempengaruhi kesehatan janin. Bahkan, kata dr Vidie, nyamuk betina aedes aegypti yang menggigit ibu hamil bisa mengakibatkan terjangkitnya DBD pada sang bayi.

"Karena adanya faktor darah yang sudah tercemar virus dengue sehingga bisa menularkan ke janin. Untuk itu segera periksakan diri ke dokter atau rumah sakit terdekat," imbuh dia.

Kota Purwakarta merupakan salah satu daerah endemis demam berdarah dan setiap tahunnya selalu ada pasien yang terserang DBD. Guna pencegahan dan penanggulangan, RS Siloam Purwakarta turut bekerjasama antar instansi kesehatan yaitu Puskesmas maupun Posyandu, untuk edukasi dini cegah DBD kepada warga.

"Kami melakukan koordinasi dengan kepala desa dan sudah didata sekitar 500 KK dalam satu RW agar melakukan rutin mengadakan fogging nyamuk dan yang utama lakukan pencegahan dini dengan menutup atau menghilangkan sumber tempat bersarangnya nyamuk," tandas dia agar mengatasi kasus DBD di Purwakarta yang meningkat pesat.

Baca Juga: Keren, Telah Muncul Suzuki GSX-R150 Matt Edition

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI