Suara.com - Bukan Benda Sejarah, Museum di Islandia Ini Isinya Alat Kelamin!
Islandia terkenal dengan wisata alam dan pegunungan saljunya. Tapi tahukah kamu jika di Islandia juga ada museum alat kelamin?
Ya, Phallological Museum di Islandia tidak memiliki koleksi benda sejarah, melainkan koleksi alat kelamin dari berbagai makhluk hidup.
Mulai dari alat kelamin hewan seperti mamalia, hingga alat kelamin manusia bisa kamu temukan di Phallological Museum ini.
Baca Juga: Isak Tangis Sambut Jenazah Ibunda Mikha Tambayong di Rumah Duka
Dilansir Guideku.com dari laman Dailymail, museum di Islandia ini memiliki lebih dari 250 koleksi alat kelamin jantan yang berasal dari 93 spesies hewan.
Phallological Museum ini juga memiliki koleksi alat kelamin terbesar yakni milik paus sperma berukuran kurang lebih 1,7 meter.
Dalam Phallological Museum, pengunjung juga bisa melihat sejumlah alat kelamin dengan berbagai ukuran dari hewan anjing, tikus hingga hamster.
Ruangan lain di museum ini juga dijadikan sebagai tempat penyimpanan alat dan artefak lain yang berkaitan dengan alat kelamin dari beberapa dekade.
Tak sedikit pengunjung yang merasa geli ketika melihat koleksi 286 alat kelamin itu.
Baca Juga: Film Dilan 1991 di Demo, Sang Produser Malah Senang
"Kalian akan medapatkan edukasi di waktu bersamaan kamu juga bersenang-senang," ungkap salah satu pengelola museum bernama Hjortur Sigurdsson.
Sang ayah, Sigurdur Hjartarson, adalah seorang ahli sejarah dan telah menjadi guru kurang lebih selama 37 tahun.
Dirinya membuka museum tersebut pada 1997 dan sebelum itu hanya memiliki 62 spesimen.
Di tahun 1980, Hjartarson sudah memiliki 13 koleksi spesimen yang berasal dari 9 mamalia darat dan empat spesies paus.
Setelah beberapa dekade, koleksi Hjartarson ini telah meningkat sebanyak 34 spesimen.
Beberapa tahun kemudian Sigurdsson baru mendapatkan spesimen alat kelamin manusia yang disumbangkan oleh donor asal Islandia berusia 96 tahun.
Uniknya, Phallogical Museum ini paling banyak dikunjungi oleh turis wanita lho. Tertarik mengunjungi museum ini saat liburan ke Islandia? (Guideku/ Arendya Nariswari)