Sang ayah, Sigurdur Hjartarson, adalah seorang ahli sejarah dan telah menjadi guru kurang lebih selama 37 tahun.
Dirinya membuka museum tersebut pada 1997 dan sebelum itu hanya memiliki 62 spesimen.
Di tahun 1980, Hjartarson sudah memiliki 13 koleksi spesimen yang berasal dari 9 mamalia darat dan empat spesies paus.
Setelah beberapa dekade, koleksi Hjartarson ini telah meningkat sebanyak 34 spesimen.
Baca Juga: Isak Tangis Sambut Jenazah Ibunda Mikha Tambayong di Rumah Duka
Beberapa tahun kemudian Sigurdsson baru mendapatkan spesimen alat kelamin manusia yang disumbangkan oleh donor asal Islandia berusia 96 tahun.
Uniknya, Phallogical Museum ini paling banyak dikunjungi oleh turis wanita lho. Tertarik mengunjungi museum ini saat liburan ke Islandia? (Guideku/ Arendya Nariswari)