Kulit Perempuan Ini Hancur Gara-Gara Ketergantungan Krim Steroid

Jum'at, 01 Maret 2019 | 13:10 WIB
Kulit Perempuan Ini Hancur Gara-Gara Ketergantungan Krim Steroid
Ilustrasi memakai krim. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sering mengalami eksim sejak berusia lima tahun, membuat perempuan bernama Louise King akhirnya mencegah kondisi tersebut dengan krim steroid.

Saat ini, King berusia 28 tahun dan telah bergantung pada krim steroid selama 23 tahun terakhir. Setelah mengetahui bahwa krim tersebut bisa membuat ketergantungan, dia memutuskan untuk berhenti menggunakannya.

Tapi sayangnya, eksim mulai memburuk dan menyebar ke daerah yang sebelumnya tidak pernah terkena, yang disebut sebagai Topical Steroid Withdrawal Syndrome. Kini, ia tengah berjuang dengan kondisi kulitnya yang lebih mirip seperti kulit kadal.

Kulitnya juga menjadi sensitif dan timbul nanah, bengkak, pecah-pecah, serta ruam. Dia bahkan tidak dapat menutup matanya. Kondisi itu memengaruhi hubungannya dengan pacarnya dan dia harus pindah kembali ke rumah orang tuanya untuk mengobati penyakitnya.

Baca Juga: Terungkap Mengapa Pesawat Jadi Sepi Penumpang, Ini Biang Keroknya

King juga merasakan kelelahan, penurunan berat badan mendadak, depresi, pelupa, dan kebingungan, yang dia kaitkan dengan Topical Steroid Withdrawal Syndrome, akibat berhenti menggunakan krim steroid. Terlepas dari hal ini, King berjanji untuk menjauhi krim hidrokortisonnya.

"Di sekolah, saya akan mencoba dan menyembunyikan kulit saya di bawah makeup tebal dan selalu berusaha menemukan cara lain untuk meringankan gejala saya. Tapi tidak ada yang berhasil seperti krim steroid," ungkap dia.

"Saya sampai di rumah dan menutupi diri saya dengan krim, tetapi beberapa saat kemudian saya ingat semua yang saya pelajari secara online tentang betapa adiktifnya krim ini dan bergegas untuk segera menghabisinya," kata dia lagi.

Menurut King, ini sangat gila, perilakunya seperti seorang pecandu. Dia pun memutuskan tidak akan pernah menggunakan krim steroid lagi.

"Saya memohon pada dokter untuk merawatku dengan sesuatu yang lebih alami," tambah Louise. "Dia akhirnya setuju bahwa saya bisa mencoba terapi cahaya," ungkapnya.

Baca Juga: Kompor Listrik, Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan

"Saya telah diberitahu bahwa pemulihan penuh dari efek krim steroid dapat memakan waktu hingga lima tahun, dan ini sangat bervariasi untuk setiap orang," ungkapnya seperti dilansir dari Metro.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI