Suara.com - Punya Pasangan Lebih Muda? Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Putuskan Menikah.
Punya pasangan lebih muda bagi perempuan memang punya tantangan tersendiri.
Mulai dari mengimbangi emosinya hingga hidup dan pergaulannya. Walaupun tergantung karakter dan lingkungan, tetapi sedikit banyak masalah mengenai hal tersebut menjadi rintangan tersendiri.
Anda mungkin masih diliputi rasa bimbang saat si dia ingin melanjutkan hubungan ini ke jenjang yang lebih serius, alias menikah.
Baca Juga: Ini Sosok di balik Foto-foto Jalan Rusak di OKU yang Viral
Supaya lebih mantap, coba pertimbangkan beberapa hal berikut sebelum menerima ajakan menikah dari pasangan yang usianya lebih muda dilansir Hello Sehat.
1. Restu keluarga
Mempunyai pasangan beda usia sering kali mengundang gosip sana-sini dari orangtua, keluarga, tetangga, atau teman terdekat. “Yakin mau menikah dengan pria lebih muda? Nanti malah kamu yang ngemong dia, lho!” dan sederetan pertanyaan lainnya yang membuat Anda bingung menjawabnya.
Banyak yang mengira bahwa usia adalah tolak ukur yang menentukan tingkat kedewasaan seseorang. Padahal kenyataannya tidak demikian. Ingat, usia hanyalah sebuah angka yang tidak menentukan dewasa atau tidaknya seseorang.
Jangan putus asa dulu ketika orangtua atau keluarga tidak merestui hubungan Anda hanya karena masalah usia si calon suami. Sebagai solusinya, coba ajak pasangan Anda untuk meyakinkan orangtua dan keluarga Anda.
Baca Juga: Ini Si Cantik Cristina Pedroche yang Berani Sindir Aksi Lima Jari Ronaldo
Yakinkan mereka bahwa menikah dengan pasangan lebih muda bukanlah hal buruk. Dengan pendekatan yang baik, orangtua Anda secara perlahan akan luluh dan menyetujui hubungan Anda berdua.
2. Perbedaan gaya hidup
Hal yang tak kalah penting untuk Anda pertimbangkan sebelum menikah dengan pria lebih muda adalah soal gaya hidup. Karena usianya masih terbilang muda, si dia mungkin lebih sering menghabiskan waktunya untuk pergi hangout atau main game bersama teman-temannya, ketimbang berkencan dengan Anda.
Coba pikir-pikir lagi, apakah Anda bisa menerima kebiasaan pasangan yang seperti itu setelah menikah nanti? Kalau belum, coba diskusikan dengan baik-baik untuk menghindari bertengkar dengan pasangan.
Buatlah kesepakatan bersama mengenai kebiasaan baru setelah menikah nanti. Misalnya soal membagi waktu, kapan si dia boleh pergi jalan-jalan dengan teman dan kapan waktunya menghabiskan waktu bersama Anda. Kalau pasangan Anda justru merasa terkekang dengan aturan tersebut, sebaiknya pikir dua kali sebelum memutuskan untuk menikah dengan pria lebih muda.
3. Komitmen dalam berhubungan
Seorang psikoterapis, Robi Ludwig, mengungkapkan kepada Shape bahwa kebanyakan pria yang usianya lebih muda cenderung masih takut untuk berkomitmen. Ini karena mereka belum cukup matang secara emosional, sehingga sering kali menganggap ikatan pernikahan hanya akan membatasi kebebasannya.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk menikah dengan pria lebih muda, sepakati dulu soal komitmen dalam hubungan Anda berdua. Bicaralah dari hati ke hati, sudahkah ia siap menghadapi lika-liku kehidupan setelah menikah atau belum.
Ketika pasangan sudah berani berkomitmen pada Anda, artinya ia sudah siap dengan segala tekanan, tanggung jawab, dan janji-janji setia yang harus ditepati bersama Anda. Namun jika yang terjadi sebaliknya, pasangan masih ragu atau sulit berkomitmen, sebaiknya pikir lagi berulang kali sebelum memutuskan menikah dengan pasangan Anda itu.
4. Keinginan punya anak
Salah satu tujuan menikah adalah memiliki keturunan. Nah, hal ini juga perlu Anda pertimbangkan matang-matang sebelum menikah dengan pria lebih muda.
Anda mungkin sudah punya anak dari pernikahan sebelumnya, sehingga Anda berpikir tidak ingin menambah momongan jika nantinya menikah dengan si calon suami. Lain halnya dengan Anda, si dia justru ingin menimang anak sendiri, buah dari pernikahannya dengan Anda. Atau bisa juga sebaliknya, Anda ingin segera punya anak sedangkan pasangan Anda belum siap untuk memiliki momongan karena merasa masih muda.
Perlu dicatat bahwa mengasuh anak membutuhkan kesiapan yang tinggi, baik dari pihak calon ibu maupun ayah. Hati-hati, hal ini bisa memicu stres jika memang pada dasarnya Anda atau pasangan belum siap.
Lagi dan lagi, bicarakan dengan pasangan Anda mengenai hal ini. Pertimbangkan lagi keputusan Anda berdua, apakah ingin segera punya anak setelah menikah, menunda sampai keduanya merasa siap, atau justru memutuskan untuk tidak punya anak. Dengan kesepakatan bersama, kehidupan Anda akan tetap harmonis setelah menikah dengan pasangan lebih muda.
Walaupun ya benar umur tidak selamanya menunjukkan kadar kedewasaan seseorang, tapi pointb penting di atas tidak ada salahnya dicoba untuk membuat Anda semakin yakin melangkah untuk ingin lebih serius ke jenjang berikutnya dengan pasangan lebih muda.