Suara.com - Restoran di Malaysia tengah diselidiki oleh pihak kepolisian dan Departemen Kesehatan Perak usai seorang konsumen dilaporkan mengalami halusinasi.
Dikutip Guideku.com dari laman World of Buzz, rasa curiga muncul setelah seorang polisi melaporkan mengalami halusinasi usai makan di restoran tersebut.
Pagi harinya kepolisian membentuk tim operasi dan melakukan pemeriksaan.
Betul saja, setelah ditahan pegawai salah satu restoran di Teluk Intan tersebut positif mengonsumsi opioid.
Baca Juga: 5 Foto Liburan Ersa Aurelia di Yogyakarta, Senyumnya Bikin Meleleh
Opioid sendiri adalah obat penghilang rasa sakit yang terbuat dari tanaman opium seperti morfin.
Pada waktu yang bersamaan, bahan-bahan seperti saus, ayam goreng, sayuran hingga beras lantas disita oleh Markas Besar Kepolisian Distrik Hilir Perak.
Barang sitaan ini akan diteliti lebih lanjut oleh Departemen Kimia Ipoh.
Pemilik restoran mengungkapkan bahwa makanannya tidak mengandung zat ilegal.
Namun dikatakan bahwa juru masak restoran tersebut menggunakan bahan bubuk biji poppy dalam jumlah yang tak terlalu banyak.
Baca Juga: Kocak, John Mayer Buka Jasa Edit Foto Liburan, Diplo Pelanggan Pertama
Salah satu negara seperti Dubai sangat melarang penggunaan biji poppy untuk makanan.
Diketahui, biji poppy ini terbuat dari campuran obat terlarang seperti heroin dan opium.
Yang jelas, berita ini telah beredar luas di kalangan pengguna WhatsApp Malaysia.
Tak sedikit pula masyarakat yang mengatakan bahwa peristiwa tersebut merupakan trik persaingan yang keras dalam ranah bisnis restoran.
Duh, semoga kejadian serupa tak terulang lagi di restoran manapun termasuk Indonesia ya.
GuideKu.com/Arendya Nariswari