Suara.com - Daya tarik Gunung Everest sudah terkenal seantero dunia. Turis pun berdatangan dari segala penjuru untuk menaklukkan gunung yang menantang tersebut.
Namun, ada kabar tidak mengenakkan dari Pemerintah China belum lama ini yang memutuskan untuk menutup base camp Gunung Everest yang berada di Tibet dari semua turis.
Seperti dilaporkan laman Asia One, hal ini disebabkan oleh banyaknya sampah yang menumpuk di base camp tersebut.
Akibat penutupan base camp tersebut, turis biasa pun tidak lagi diizinkan untuk mengunjungi base camp dan hanya boleh berada sampai ketinggian 5.000 mdpl.
Baca Juga: Jadi Tersangka Penganiayaan, Sekda Pemprov Papua Akui Tampar Pegawai KPK
Di sisi lain, pendaki pun harus memperoleh izin pendakian terlebih dahulu sebelum dapat menginjakkan kaki di base camp yang berada di ketinggian 5.200 mdpl.
Tak heran, jumlah sampah yang menumpuk di Gunung Everest memang dapat dibilang sudah kritis. Tahun lalu, pekerja setempat berhasil mengumpulkan sampah sebanyak 8.4 ton di area base camp.
Sementara itu, di area yang berada di bawah base camp, ditemukan sampah sebanyak 335 ton.
Tidak hanya itu, pemerintah pun menyatakan bahwa mereka yang mendapat izin untuk mencapai base camp akan diminta untuk membawa pulang semua sampah mereka sendiri.
Jumlah pendaki pun akan dibatasi, yaitu kurang dari 300 pendaki setiap tahunnya. Pendakian juga hanya dapat dilakukan pada musim semi saja.
Baca Juga: Dibunuh karena Tagih Utang, Jasad Pensiunan TNI AL Dikubur di Septic Tank
Meski sempat menuai pro-kontra, keputusan ini akhirnya didukung banyak orang karena Gunung Everest sudah terlalu banyak dikunjungi turis sehingga kebersihannya terancam.