Suara.com - Di kehidupan serba digital seperti sekarang, mustahil untuk memisahkan kehidupan percintaan dari gadget dan media sosial. Apalagi gadget juga dapat menjadi andalan ketika cinta dipisahkan jarak dan waktu. Tapi tak hanya membantu, gadget, khususnya aplikasi media sosial, juga kerap menjadi penyebab retaknya suatu hubungan.
Agar dampak gadget tidak kebablasan, berikut 4 tips yang Suara.com lansir dari Time untuk memastikan bahwa dunia digital Anda tidak merusak hubungan yang telah susah payah dibina.
1. Batasi penggunaannya
Banyak penelitian mengatakan bahwa membatasi penggunaan gadget sangat dianjurkan untuk menjaga kewarasan. Saran ini juga ternyata penting untuk menjaga hubungan Anda tetap romantis.
Dalam satu studi yang diterbitkan jurnal Psychology of Popular Media Culture menemukan bahwa ponsel dapat mengubah perasaan seseorang bahkan ketika ponsel sedang tidak digunakan.
Baca Juga: Bukan Foto Anak, Ini Postingan Perdana Raisa Usai Melahirkan
Penelitian terbaru juga menyarankan bahwa penggunaan teknologi secara konstan dapat mengganggu kesehatan mental seseorang.
2. Hati-hati posting status
Jika Anda pernah berpikir pasangan yang mesra di media sosial sebenarnya tidak bahagia di kehidupan nyata, Anda ada benarnya.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam Psychology of Popular Media Culture menemukan bahwa apa yang terpampang di media sosial cenderung berlebihan. Padahal bisa saja sebenarnya pasangan yang memposting berlebihan tersebut memiliki tingkat kepuasan hubungan yang rendah.
Temuan tersebut konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa gaya posting yang berbeda dari setiap pasangan dapat menyebabkan konflik.
Itu tidak berarti semua aktivitas di media sosial adalah buruk. Satu studi 2013 menemukan bahwa memposting konten yang menunjukkan keromantisan pasangan seperti gambar profil Facebook, dapat meningkatkan perasaan kedekatan dan kepuasan hubungan.
Baca Juga: Rain Ogah Pamer Kemesraan dengan Kim Tae Hee, Ini Alasannya!
Kuncinya adalah untuk mendapatkan pandangan yang sama dengan pasangan. "Anda harus mengerti apa yang harus diletakkan di mana. Jangan membuat pasangan Anda malu," kata Seidman.
3. Tetapkan standar
Beberapa pasangan suka berhubungan secara terus-menerus, sementara lainnya jarang mengirim kabar. Kata peneliti, dua tipe tersebut tidak masalah selama keduanya ada di frekuensi yang sama.
"Semua sangat tergantung pada pasangan. Komitmen itu penting, dan Anda harus mengikutinya. Jika Anda mengatakan akan menghubungi sekali sehari, Anda harus melakukannya. Dan apa pun yang Anda lakukan, jangan dilewatkan," kata Seidman.
4. Waspadai selingkuh mikro
Selingkuh mikro mengacu pada perilaku yang menggoda tapi dalam skala sangat kecil. Tindakan-tindakan ini sulit untuk didefinisikan karena orang menggambarkan batas-batas selingkuh mikro dengan cara yang berbeda, dan komunikasi digital semakin mempersulit batasan tersebut.
"Batas dapat lebih mudah dilintasi secara digital daripada di dunia nyata," kata Seidman.
Tapi jika Anda dalam posisi dengan sengaja menyembunyikan aktivitas online dari pasangan, itu seharusnya menjadi tanda bahaya bahwa Anda telah melakukan selingkuh mikro.