Namun semua harus terhenti ketika lembaga lingkungan setempat menduga perusahaan tersebut telah membuang beberapa kontainer bahan yang berpotensi beracun ke laut.
Sejak itu juga, sekitar 400 penduduk telah berusaha mencari alternatif lain dengan asumsi biaya yang dikeluarkan mencapai 528 ribu dolar atau setara Rp 7,5 miliar.
Pemerintah kota juga baru-baru ini meminta bantuan keuangan ke Departemen Urusan Kota dan Lingkungan, meski beberapa kali proposal sebelumnya telah ditolak. Meski begitu, warga bersikukuh berton-ton saus busuk tersebut harus segera pergi dari kota karena dianggap berbahaya bagi kesehatan.
Baca Juga: Dipecat Usai 15 Tahun Bekerja, Gary Tembak Mati 5 Rekan Kerjanya di Pabrik