Suara.com - Nasib malang dialami seorang perempuan asal Thailand kala membawa anjing kesayanganya ke salon perawatan khusus binatang.
Awalnya, perempuan tersebut berharap anjing ras Pomeranian yang ia pelihara bisa didandani cantik, ia meminta telinga dan ekor anjingnya diberi cat berwarna merah.
Staf hotel lalu melakukan prosedur pewarnaan, menutupi telinga dan ekor anjing tersebut dengan pewarna merah dan membiarkannya ditutupi dengan aluminium foil selama 40 menit.
Saat selesai, si pemilik senang dengan hasil dan penampilan baru anjing kesayangannya. Tapi tanpa sadar, telinga anjingnya semakin mengendur.
Baca Juga: Flashdisk Ditelan Anjing Laut, Ajaibnya Masih Berfungsi dengan Baik
Dia lalu bertanya kepada staf salon tentang hal tersebut, tetapi ia diberi tahu bahwa pengenduran telinga pada anjing adalah hal normal dan telinga anjingnya akan kembali normal dalam waktu dua atau tiga hari.
Beberapa jam setelah meninggalkan salon, si pemilik anjing memperhatikan bahwa anjingnya menunjukkan gejala reaksi alergi, seperti kulit gatal di telinga yang kemudian mulai menunjukkan tanda-tanda pengelupasan.
Merasa khawatir, ia beralih ke media sosial untuk meminta saran dan mengunggah kegundahannya ke Facebook:
"Sebelum pewarnaan, telinga anjing saya normal. Tapi setelah saya pergi ke toko hewan peliharaan dan stylist anjing mewarnai telinganya dengan aluminium foil selama 40 menit tanpa panas, saya membawanya pulang dan telinganya menjadi seperti ini. Telinganya terlipat. Penata gaya mengatakan bahwa saya harus menunggu selama dua atau tiga hari dan telinganya akan pulih. Adakah yang pernah mengalami hal ini sebelumnya?"
Pun setelah menerima beberapa saran dari warganet, kondisi anjingnya tak kian membaik hingga suatu hari salah satu telinga anjingnya putus dan jatuh.
Baca Juga: Jelang Imlek, Aksi Dua Anjing Pakai Kostum Barongsai Ini Bikin Gemas
Ia pun mengunggah perkembangan anjingnya ke Facebook.
"Telinga kiri anjing saya sekarang putus karena pewarna. Pengurus hewan peliharaan terlalu banyak mewarnai rambutnya. Telinga anjing saya gatal, terbakar, berubah menjadi hitam, retak, dan akhirnya putus. Saya tidak menyalahkan toko perawatan tetapi saya menyalahkan diri saya sendiri karena ingin telinganya dicat."
Kisah ini dengan cepat menjadi viral di media sosial Thailand. Sebagian besar komentator menyebut bahwa si pemilik anjing tidak bertanggung jawab dan kejam karena membiarkan bulu binatang peliharaannya dicelup.
"Telinga anjing mengalami reaksi alergi dan terbakar. Lalu putus. Telinganya hilang selamanya. Ini semua salah pemilik karena mencoba mewarnai telinganya," tulis satu orang warganet.