"Di sanalah saya belajar sebagai asisten desainer. Kebetulan dia (Adjie) dikenal sebagai desainer kebaya dan gaun. Dia sering mengarahkan kliennya ke saya. Sampai akhirnya saya pikir saya makin jatuh cinta dengan kebaya," ujar Vera.
Hingga pada 2003, Vera mantap untuk berkarier solo. Tapi, dia mengatakan saat itu, masih ada embel-embel nama seorang Adjie Notonegoro di belakang namanya.
"Waktu itu orang masih taunya pakai nama 'Vera Adjie'. Vera yang mana? Vera Adjie," jelas dia lagi.
Dalam memulai karier, Vera mengaku menjalani semua prosesnya bersama sang suami. Ia juga sangat terbantu dari banyak toko bahan tempatnya berbelanja kain.
Baca Juga: Bareng Lady Gaga Hingga J-Lo, Michelle Obama Bikin Heboh Panggung Grammy
Pada awalnya, lanjut Vera, dia melakukan bisnisnya dengan sistem jemput bola. Satu persatu klien ia datangi ke rumah masing-masing.
Saat itu, kata Vera, rancangannya juga masih berupa kebaya kontemporer penuh warna.
"Tapi saya ngerasa kebaya klasik lebih menjadi minat saya. Menampilkan desain klasik yang lebih timeless menurut saya bisa sepanjang masa untuk dikenakan," ungkap dia.
Hingga akhirnya semua pun berubah saat dirinya dan suami mulai mengunggah foto-foto klien yang sedang mengenakan kebaya rancangannya ke Instagram pada 2011.
Sejak saat itulah, nama Vera Kebaya mulai melekat dan dikenal, khususnya untuk kalangan menengah atas seperti deretan selebriti hingga publik figur. Namun, hal tersebut tak membuat Vera 'besar kepala'.
Baca Juga: Minum Es Kopi Menyehatkan daripada Kopi Panas?
Menurutnya, pencapaian tersebut merupakan bonus, namun tidak menjadi target yang ia tetapkan sejak awal.