Suara.com - Begini Kisah Danau Nyos yang Merenggut Ribuan Nyawa.
Dibalik pemandangannya yang indah, Danau Nyos yang ada di Kamerun, Afrika memiliki cerita kelam soal banyaknya korban.
Bagi penduduk setempat, danau ini dikenal juga dengan nama ''the Bad Lake'' dan memiliki legenda menyeramkan.
Seperti dirangkum Guideku dari berbagai sumber, Danau Nyos dikatakan dihuni roh jahat yang akan membunuh para penduduk di sekitar danau.
Baca Juga: Gede Widiade Mundur dari Persija, Kokoh Afiat Merasa Kehilangan
Namun, bukan cuma legenda semata, ternyata danau ini benar-benar pernah merenggut ribuan nyawa pada tahun 1986 silam.
Padahal, saat itu, Danau Nyos diketahui sebagai salah satu danau berair biru yang tenang dan tidak berbahaya.
Meski begitu, pada suatu malam, penduduk sekitar mendengar suara ledakan dan danau tersebut tiba-tiba menyemburkan asap setinggi 100 meter.
Saat itu, tak ada yang menyangka jika asap tersebut berbahaya. Akibatnya warga yang pergi untuk mengecek ledakan pun berakhir pingsan sebelum tewas.
Sementara, di desa terdekat, semua penduduk ditemukan meninggal kecuali 4 orang saja.
Baca Juga: Ini Komentar Jokowi Usai Pemutaran Film Dokumenter Reformasi 1998
Akibat insiden ledakan asap misterius ini, total terdapat 1.764 orang yang meninggal dan lebih dari 3.500 hewan ternak ikut tewas.
Di sisi lain, Danau Nyos yang dulunya berwarna biru pun berubah warna menjadi kemerahan.
Usut punya usut, insiden ini disebabkan karena Danau Nyos terbentuk di kawah bekas gunung berapi.
Danau tersebut diketahui menyimpan karbondioksida dalam jumlah besar yang jika meledak dapat membuat warga sekitar keracunan.
Saat ini pun, tingkat karbondioksida di Danau Nyos terus-menerus diukur dan diawasi demi keselamatan warga sekitar.
Diketahui pula jika tingkat karbondioksida di Danau Nyos kembali meningkat dan bahkan lebih besar dibandingkan tahun 1986 silam.
Sayang, tak ada yang tahu kapan danau mematikan ini akan kembali meledak dan menyebarkan gas karbondioksida yang disimpannya ke lingkungan sekitar.
Wah, siapa sangka Danau Nyos yang indah ini merenggut ribuan nyawa. (Amertiya Saraswati)