Suara.com - Streetwear saat ini semakin digemari oleh kaum muda di Indonesia. Tren streetwear ini tentu memberikan efek positif bagi perkembangan merek-merek streetwear lokal yang menciptakan karya secara independen maupun kolaborasi yang berkualitas, salah satunya dengan Bodrex sebagai merek obat analgesik untuk mengobati sakit kepala buatan Indonesia.
Bodrex baru saja menggandeng merek streetwear lokal untuk berkolaborasi menghasilkan kreasi terbaiknya. Merek tersebut ialah Urban Sneaker Society, Never Too Lavish, dan Stayhoops.
Kegiatan yang disebut sebagai #Kolabodrex ini, kata Digital Marketing Manager PT Tempo Scan Pacific Tbk, Dior Garnusa, bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta dan bangga generasi muda terhadap produk lokal.
"Kami terinspirasi untuk berkolaborasi dengan merek lokal yang memiliki kesamaan nilai dan spirit dengan Bodrex. Melalui semangat kolaborasi ini, kami berharap bisa menyatukan gagasan dan kreativitas tanpa menghilangkan identitas masing-masing merek," jelas Dior dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (7/2/2019).
Baca Juga: Sorabel, Fesyen E-Commerce Pengertian yang Siap Penuhi Kebutuhanmu
Ketiga merek streetwear tersebut menghadirkan koleksi khusus sesuai dengan ciri khas mereka masing-masing. Urban Sneaker Society, misalnya, membuat kemeja dan kaus bertema "Super Fast" yang mengedepankan salah satu keunggulan bodrex yaitu cepat bereaksi atasi sakit kepala.
Menurut Co-Founder Urban Sneaker Society, Jeffry Jouw, dalam kolaborasi ini pihaknya mendesain kemeja dan kaos dengan nuansa 1970-an yang kental, yaitu masa ketika Bodrex lahir di tahun tersebut.
"Tahun 1970-an lagi tren kaos yang aloha, di zaman itu pula orang-orang suka yang free, jadi kemejanya memang sengaja didesain untuk styling dengan kancing dibuka. Font dan warnanya juga referensi dari 1970-an," jelas dia.
Sedangkan untuk Never Too Lavish, membuat jaket yang dilukis secara khusus dan sneaker hasil decon-decon yang dimodifikasi dekonstruksi dan rekontruski sepatu menjadi tampilan baru bernuansa khas Bodrex.
"Tema jaketnya lebih ke Indonesia, karena Bodrex dan Never too Lavish kan produk lokal. Tapi masih berjiwa muda. Kita siapkan lima sepatu dan 10 denim masing-masing, karena semuanya dikerjakan custom yang bisa memakan waktu 2-4 minggu pembuatan untuk satu produk," ujar General Manager Never Too Lavish, Mohammad Azka.
Baca Juga: Bocah Joshua Trump Tidur saat Presiden AS Pidato, Simbol Baru Perlawanan
Sementara Stayhoops yang dikenal dengan produk kaos kakinya, menyiapkan 100 artikel kaos kaki berkualitas yang mengedepankan elemen dan warna khas merek Bodrex, yang dikombinasikan dengan desain raw sketch doodle.