Studi Klaim Banyak Perempuan Tidak Menikmati Seks

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 01 Februari 2019 | 20:05 WIB
Studi Klaim Banyak Perempuan Tidak Menikmati Seks
Pasangan sedang bercinta. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seks seharusnya menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi pasangan suami istri. Tapi tidak dipungkiri, banyak perempuan yang tidak menikmati seks seutuhnya. Mereka kerap mengalami nyeri, gagal mencapai orgasme, dan ketidakpuasan lainnya.

Menurut sebuah penelitian terhadap lebih dari 1.200 orang dewasa di Inggris yang dilakukan oleh Durex, ketidaknyamanan seksual dengan berbagai tingkat mempengaruhi 73 persen perempuan.

Sepertiga mengatakan rasa sakit saat seks menyebabkan gairah seks mereka menurun. Sementara satu dari 10 perempuan mengatakan rasa tak nyaman saat seks itu kemudian memberi efek buruk pada hubungan dengan pasangan.

Temuan ini juga mengungkapkan bahwa sembilan persen perempuan telah memalsukan orgasme dengan pasangan, dan 15 persen lainnya dengan sengaja memburu pasangan supaya cepat-cepat orgasme lantaran merasa tidak nyaman dan ingin seks segera berakhir.

Baca Juga: Soal Nyanyian Indonesia Raya, YLKI Sebut Tak Merugikan Penonton Bioskop

Terlepas dari angka-angka ini, hanya 57 persen lelaki yang disurvei mengatakan bahwa mereka memerhatikan pasangan mereka merasa tidak nyaman saat berhubungan seks.

Salah satu penyebab utama ketidaknyamanan seksual bagi perempuan adalah kekeringan pada vagina, yang dikatakan oleh Dr. Moses Batwala, konsultan ginekolog di The Evewell Clinic di London. Ia mengatakan hal ini memengaruhi 20 hingga 40 persen perempuan yang telah aktif secara seksual.

Seperti dilansir dari The Independent, Batwala menjelaskan kekeringan vagina terjadi ketika ada penurunan kadar estrogen dalam tubuh perempuan, dan hal ini dapat menyebabkan rasa gatal, iritasi, dan penurunan elastisitas, yang semuanya dapat membuat seks terasa tidak nyaman.

"Banyak perempuan malu berbicara tentang kekeringan vagina, bahkan dengan pasangan mereka," katanya. "Mereka juga tidak mencari bantuan tentang kekeringan pada vagina, tetapi itu adalah gejala yang sangat umum."

Konsultan ginekolog Amanda Tozer menambahkan bahwa ini adalah kondisi yang paling umum dialami oleh perempuan menopause. "Ini karena estrogen tidak lagi diproduksi oleh ovarium ketika mereka mencapai menopause," katanya kepada The Independent.

Baca Juga: CEK FAKTA: Video Prabowo Bilang Rampok Harta Tetanggamu yang Kesusahan

Perempuan yang lebih muda juga dapat mengalami kekeringan karena alasan hormon, kata Narendra Pisal, konsultan ginekolog di London Gynecology. Dia menjelaskan ini mungkin termasuk perubahan hormonal karena menyusui atau kontrasepsi progesteron.

Untuk mengatasi hal ini, Tozer mengatakan salah satu solusi paling sederhana adalah dengan menggunakan pelumas selama berhubungan seks.

Menurut penelitian Durex, hanya sepertiga perempuan akan menggunakan pelumas dengan pasangannya, meskipun sembilan dari 10 mengatakan bahwa seks terasa lebih baik ketika mereka menggunakan pelumas.

Alasan lain yang menyebabkan seks terasa menyakitkan adalah posisi seks, di mana 42 persen perempuan menyalahkan pasangannya karena tidak tahu bagaimana cara menyenangkan mereka.

Seorang vlogger dan penulis Hannah Witton mengatakan bahwa penelitian ini menyoroti perlunya perempuan untuk jujur tentang apa yang menyenangkan dan tidak menyenangkan selama berhubungan seks.

"Seks bisa menjadi tidak nyaman, dan itu benar-benar normal, tetapi masalahnya apa kita cukup percaya diri untuk menemukan solusi yang bekerja untuk kita," katanya kepada The Independent.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI