Suara.com - Tentu Anda sudah tak asing lagi melihat badut dengan kostum-kostum unik dan berbalut keceriaan di berbagai tempat. Tapi apakah Anda pernah penasaran, kala menghibur orang lain apakah mereka benar-benar juga ikut bahagia di balik kostum lucu itu?
Mungkin kisah sedih di balik foto badut Doraemon di pantai berikut ini bisa sedikit memberikan jawaban.
BACA JUGA: Ogah Kencani Lelaki, Wanita Ini Pilih Pacaran dengan Pesawat
Belum lama ini, sebuah foto badut Doraemon yang terduduk lesu di pantai viral di media sosial.
Baca Juga: 4 Kuliner Paling Ekstrem di Dunia, Awas Muntah !
Dilansir dari World of Buzz, foto badut sedih tersebut diambil di Teluk Cempedak, Kuantan.
Terdapat pula informasi di laman Facebook @ILOVEPAHANG yang juga mengatakan hal yang sama terkait lokasi badut tersebut.
Dari Facebook pula diketahui bahwa orang yang berada di balik kostum badut ini adalah seorang wanita tua. Dia telah bertahun-tahun menggeluti profesi badut tersebut.
BACA JUGA: Kisah Mengejutkan dari Penyintas Tragedi Kapal Nahas Titanic
"Yang pakai kostum badut ini seorang ibu yang sudah tua. Kamu mungkin akan langsung ingat ibu kamu di rumah kalau sudah melihat wajah di balik kostum badut ini," ungkap warganet.
Baca Juga: Pasar Tradisional di Dubai Ini Menjual Segala Jenis Emas dan Rempah
"Aku pernah menyenderkan kepalaku di pundak badut Doraemon ini. Eh terus dia mengeong, suara perempuan. Sejak itu aku tahu orang di balik kostum Doraemon ini seorang perempuan," tulis warganet lainnya.
Semakin lama semakin banyak pula yang mengaku sering melihat badut-badut terlihat sedih dan murung (meskipun tanpa harus melihat wajah asli mereka). Seperti misalnya ada yang mengaku pernah melihat badut dengan kostum Hello Kitty di Teluk Cempedak dengan kondisi yang nyaris sama.
BACA JUGA: Sambil Angkat Tas Agar Tak Basah, Guru Ini Renang Sebrangi Laut ke Sekolah
Ketika foto ini diambil, saat itu sudah jam 10 malam, badut Hello Kitty duduk sambil tertunduk lesu memandang kotak recehan yang ada di depannya.
Entah apa yang ada di pikirannya. Bayar cicilankah? Atau memikirkan anaknya yang sakit dan tengah kelaparan di rumah?