Padahal, tidak mungkin kesalahan hanya ada pada tangan Anda. Pasti ada juga kesalahan dari pasangan yang membuat hubungan harus berakhir. Hanya saja karena kekecewaan, kesedihan, dan penyesalan ini begitu dalam, Anda akhirnya terjebak dalam pikiran negatif ini.
Namun, sadarilah bahwa luka putus cinta tidak akan hilang jika Anda terus menyalahkan diri sendiri. Hal ini justru bisa membuat Anda minder dan menutup diri pada orang lain. Meski sulit, Anda harus menerima bahwa saat ini putus dengan pacar adalah jalan terbaik. Bukan karena Anda yang tidak pantas, hanya saja memang tidak bisa sejalan dengan mantan kekasih.
3. Malas memulai hubungan dari nol
Pacaran adalah proses saling mengenal. Proses ini tentu tak selalu mulus. Ada banyak lika-liku yang pasti sudah dilewati bersama pasangan. Ketika putus, banyak orang merasa ia telah melakukan semua usaha terbaiknya plus segudang pengorbanan. Tak hanya waktu yang dikorbankan, tetapi juga materi dan perasaan.
Baca Juga: Sempat Derita Anoreksia, Wanita Ini Ungkap Cokelat Menyelamatkan Hidupnya
Oleh karena itu, banyak orang merasa malas untuk membangun semuanya kembali dari nol. Jangankan membangun kembali, keluar kamar pun rasanya segan. Akibatnya, Anda terus terjebak dalam kesedihan yang berlarut-larut.
Jika hal ini terjadi pada Anda, coba lawan. Jangan mau dikalahkan oleh rasa sedih yang terus membelenggu. Anda harus mulai bangkit dan menata kembali kehidupan baru yang lebih membahagiakan.
Jadi kondisi stres akibat putus cinta adalah hal yang wajar tapi Anda harus segera berbenah dan menyemangati diri untuk bangkit dari bayangan mantan pasangan.