Suara.com - Zara kini tampil dengan logo baru. Namun logo baru Zara mengundang banyak kontroversial netizen. Desain baru Ini sebenarnya masih mirip penggunaan font-nya dengan logo sebelumnya yang hadir pada 2011. Logo Zara masih menghadirkan 4 huruf kapital dengan mereknya, dan dalam font Serif. Bedanya, antara huruf ke huruf tidak ada lagi spasi yang lebar seperti logo sebelumnya.
Logo sebelumnya yang menghadirkan spasi dinilai lebih enak dan nyaman dipandang mata. Banyak netizen yang kebingungan dengan logo Zara ini karena font kali ini semuanya menyatu, saling bersilangan. Lalu seperti ada kurva pada "Z" dan "R" yang hanya menambah kebingungan saat membaca merek Zara.
Mengutip 9style (31/12019), Logo baru ini diciptakan oleh perusahaan desain Baron & Baron. Baron diketahui telah membantu merancang banyak tipografi untuk berbagai merek fashion, mulai dari Dior, Coach, hingga Bottega Veneta.
Tampilan baru Zara diklaim ingin memunculkan warisan merek yang bertahan lama dan kualitas merek yang mungkin mengisyaratkan sesuatu tentang ambisi dan persaingan Zara untuk mengukir tempat di antara merek fesyen mewah lainnya.
Baca Juga: Alasan Kesehatan, Ratna Sarumpaet Kembali Ditahan di Polda Metro Jaya
Sontak, logo ini menuai beragam komentar negatif netizen.
Ada juga yang merasa kesal karena Zara menjadi sulit dibaca.
"Saya bukan penggemar besar Zara yang didesain ulang. Itu membuat saya merasa sesak, dan pikiran saya harus berjuang untuk memahami apa yang saya baca ketika saya melihat logo,"
“Itu adalah jenis terburuk dari tipe yang pernah saya lihat selama bertahun-tahun. Apakah ini dilakukan oleh salah satu robot baru yang akan menggantikan manusia?" sindir netizen lain.
Namun di mata para kreatif desainer, logo ini menjadi langkah maju bagi sebuah merek. Salah satu rumah desain, Co.Design beranggapan bahwa tahun lalu mereka menerbitkan sebuah cerita tentang bagaimana salah satu tren desain terbesar tahun 2018 adalah logo sans-serif dengan banyak ruang putih di antara huruf-huruf.
Baca Juga: Konser di Arab Saudi, ISIS Pastikan Bakal Mengebom Bunuh Mariah Carey
Para penulis, Thierry Brunfaut dan Tom Greenwood, yang keduanya adalah direktur kreatif, mengatakan logo dengan banyak ruang spasi telah menjadi sangat umum di mana-mana.
Menurut pengamat, logo Zara 2019 yang kini terlihat "jelimet" justru terlihat menonjol, dan menjadi perbincangan karena sebagai merek yang didirikan pada pertengahan tahun 1970-an, Zara tampaknya ingin mengklaim tempatnya di antara merek-merek dunia yang lebih tua dan lebih mapan, dan bukan di antara generasi baru dari para startup dengan tren logo ruang spasi yang lebar.