Suara.com - Gadis 13 tahun asal Hong Kong bernama Hillary Yip berhasil mematahkan stigma umur adalah takaran mutlak menjadi sukses. Masih sangat belia, Hillary Yip berhasil menjadi CEO suatu perusahaan.
Dilansir dari South China Morning Post, Hillary Yip memiliki misi yang mulia untuk merevolusi cara anak-anak belajar bahasa. Gadis ini menemukan sebuah aplikasi bernama MinorMyrnas di usia 10 tahun.
Aplikasi iOS itu kini sudah diunduh sebanyak 40 ribu kali di 50 negara. MinorMynas bertujuan membantu belajar bahasa yang bukan bahasa ibu mereka.
Hillary Yip berpikir untuk menciptakan aplikasi ini saat dirinya sendiri menemukan kesulitan dalam belajar bahasa Mandarin.
Baca Juga: 2020, Mantan CEO Starbucks Akan Maju Jadi Capres
''Aku membuat MinorMynas di musim panas 2015 ketika aku belajar bahasa Mandarin di Taiwan. Kemampuanku sangat jelek ketika aku pertama kali datang tapi setelah program pertukaran aku melihat betapa aku berkembang dan pengalaman itu menempel padaku,'' ungkap Hillary Yip.
MinorMynas merupakan platform edukasi online yang bertujuan membantu anak-anak belajar bahasa dari mengobrol sambil live video dengan anak seumuran mereka.
Dengan interaksi langsung tersebut, diharapkan anak-anak dapat lebih cepat menangkap bahasa lain.
''Hal yang menurutku menarik mengenai aplikasi ini adalah koneksi antar anak-anak di luar sana cukup robotik dan tidak banyak yang dapat dilakukan. Sedangkan MinorMynas memberi mereka kesempatan untuk berhubungan dengan anak-anak seusia mereka dan memecah batas budaya,'' jelas dia.
''Dunia tidak beroperasi dalam buku teks dan jika anak-anak punya kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan itu dan menggunakannya, itu akan lebih berguna lebih dari pada sesi tutor atau bab lain dalam buku teks,'' ucap dia menlanjutkan.
Baca Juga: DAN Indonesia Jadikan Maya Watono CEO Perempuan Pertama di Dunia Periklanan
''Orang dewasa punya berbagai jenis media sosial dan tidak sulit berbicara dengan orang lain secara online. Namun bagi anak, kami tidak punya apa-apa. Kami terjebak dengan sekolah, teman, atau video games. Jadi kita harus menghubungkan anak dalam lingkungan yang aman,'' kata Hillary Yip.