Kenali Gejala Stres dan Depresi, Agar Tahu Cara Penanganannya

Rabu, 23 Januari 2019 | 14:00 WIB
Kenali Gejala Stres dan Depresi, Agar Tahu Cara Penanganannya
Ilustrasi mengenali perbedaan stress dan depresi agar tahu cara menanganinya. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masalah pekerjaan, keluarga dan pasangan sering kali membuat Anda hampir putus asa dan tidak memiliki semangat untuk menjalani hari-hari, situasi ini tentu pernah dialami oleh setiap orang alias disebut stres. Anda harus segera memfokuskan diri untuk bangkit karena stres tidak boleh dibiarkan karena dapat menyebabkan depresi.

Karena pada beberapa kasus, depresi bisa muncul tanpa didahului oleh stres.

Stres dan depresi memiliki perbedaan mendasar. Cara kerja stres dan depresi tidaklah sama, maka penanggulangannya pun akan berbeda pula. Jika tidak ditangani dengan benar, depresi bisa membahayakan kesehatan jiwa, jasmani, hingga nyawa. Jadi, penting bagi Anda untuk mengenali perbedaan stres dan depresi agar bisa merawat diri dengan tepat sebelum terlambat.

Stres biasanya dimulai dari rasa kewalahan akibat banyaknya tekanan dari luar dan dalam diri seseorang yang telah berlangsung cukup lama. Stres bisa mendorong Anda untuk semakin bersemangat menghadapi tantangan, tapi juga bisa mematahkan semangat Anda. Ini karena setiap orang memiliki mekanisme yang berbeda-beda dalam menghadapi stres.

Ketika Anda dilanda stres, tubuh akan merasakan dorongan energi dan peningkatan konsentrasi supaya Anda bisa merespon sumber tekanan secara efektif. Tubuh juga akan secara otomatis mematikan fungsi-fungsi tubuh yang sedang tidak diperlukan, misalnya pencernaan.

Namun, apabila stres muncul pada saat-saat yang tidak diinginkan, darah akan mengalir ke bagian-bagian tubuh yang berguna untuk merespon secara fisik seperti kaki dan tangan sehingga fungsi otak menurun. Inilah sebabnya banyak orang yang justru sulit berpikir jernih saat diserang stres.

Berbeda dengan stres, depresi adalah sebuah penyakit mental yang berdampak buruk pada suasana hati, perasaan, stamina, selera makan, pola tidur, dan tingkat konsentrasi penderitanya. Depresi bukan tanda ketidakbahagiaan atau cacat karakter. Depresi bukanlah keadaan yang wajar ditemui seperti stres atau panik.

Orang yang terserang depresi biasanya akan merasa hilang semangat atau motivasi, terus-menerus merasa sedih dan gagal, dan mudah lelah. Kondisi ini bisa berlangsung selama enam bulan atau lebih.

Maka, orang yang menderita depresi biasanya jadi sulit menjalani kegiatan sehari-sehari seperti bekerja, makan, bersosialisasi, belajar, atau berkendara secara normal. Siapa pun bisa terserang depresi, terutama jika ada riwayat depresi dalam keluarga terdekat Anda.

Penelitian juga menunjukkan bahwa perempuan lebih berisiko terserang depresi daripada laki-laki dilansir Hello Sehat.

Perhatikan gejala-gejala depresi berikut ini untuk mencari tahu apakah Anda mengalami stres atau depresi.

Gejala stres

-Sulit tidur
-Gangguan daya ingat
-Gangguan berkonsentrasi
-Perubahan pola makan
-Mudah marah dan tersinggung
-Sering gugup atau gelisah
-Merasa kewalahan dengan pekerjaan di sekolah atau kantor
-Merasa takut tidak bisa menyelesaikan tugas-tugas dengan baik

Gejala depresi 

-Menarik diri dari lingkungan sosial dan keluarga
-Merasa sedih seolah-olah tidak ada harapan lagi
-Hilang semangat, motivasi, energi, dan stamina
-Sulit mengambil keputusan
-Makan lebih sedikit atau lebih banyak dari biasanya
-Tidur lebih sebentar atau lama dari biasanya
-Sulit berkonsentrasi
-Sulit mengingat-ingat
-Merasa bersalah, gagal, dan sendirian
-Berpikiran negatif secara terus-menerus
Mudah kecewa, marah, dan tersinggung
-Sulit menjalani kegiatan sehari-hari
-Hilang minat pada hal-hal yang biasanya dinikmati
-Adanya pikiran untuk bunuh diri
-Cara menangani depresi

Jika ternyata Anda mengalami depresi, Anda harus segera mengambil tindakan. Depresi merupakan penyakit yang bisa disembuhkan kalau penanganannya tepat.

Namun, depresi tidak bisa disembuhkan oleh Anda seorang diri. Anda membutuhkan bantuan orang lain. Cobalah untuk menjalani sesi konseling bersama psikolog atau psikiater. Anda juga mungkin akan dirujuk untuk menjalani berbagai terapi seperti Terapi Kognitif Perilaku (CBT) dan psikoterapi.

Dalam beberapa kasus, mereka yang sudah terserang depresi berat cenderung mencoba untuk mengakhiri hidup dengan bunuh diri.

Maka, sudah saatnya Anda menangani masalah dengan strategi agar menanggapi stres dan depresi dengan serius, kenali perbedaannya dan segera tangani stres dan depresi sebelum terlambat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI