Duduk dalam suasana jijik dan sedih di tangga depan rumah, M tercekat ketika mengisahkan nasib yang dialaminya.
"Saya tergiur oleh uang dari menjual anak-anak saya," ujarnya.
Beberapa hari setelah melahirkan, orang-orang ini mengumumkan bahwa anak mereka sudah meninggal. Alhasil mereka hanya membayar sepertiga dari uang yang dijanjikan.
Dia meyakini bahwa bayi tersebut sangat sehat di hari kelahirannya. Menurut M, ini merupakan akal-akalan orang jahat sehingga tidak ingin membayar uang tersebut.
Baca Juga: Pernikahan Ahok - Bripda Puput Disebut Bakal Digelar Tertutup
Berulang kali M datang ke rumah pialang untuk meminta uang serta menyampaikan keluhan. Namun, hasilnya nihil. Anak hilang, uang pun tidak dapat.
"Tidak ada lagi kehamilan, tidak ada lagi menjual anak. Saya akan kangen ketika menjualnya (anak--RED)," ujar M.
Setelah kesepakatan human trafficking, mereka yang beruntung memiliki sedikit uang untuk dibelanjakan, melarikan diri dari kesengsaraan dalam waktu singkat.
Tapi berapapun uang yang dihasilkan, ini sangat tidak sebanding hingga seorang ibu tega menjual anak apalagi untuk membeli barang impian. (Rendy Adrikni Sadikin)
Baca Juga: Suami Bertingkah Aneh, Ternyata Lebih Parah dari Perselingkuhan