Dilarang Berjenggot, Masinis : Jenggot Adalah Caraku Mengekspresikan Diri

Dany Garjito Suara.Com
Minggu, 20 Januari 2019 | 12:45 WIB
Dilarang Berjenggot, Masinis :  Jenggot Adalah Caraku Mengekspresikan Diri
Ilustrasi jenggot. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jepang memang menjadi salah satu negara paling tertib dan disiplin. Maka tak heran Jepang memiliki bermacam aturan terkait dengan pekerjaan. Namun, percaya atau tidak, salah satu aturan tersebut dijamin bisa membuat Anda geleng-geleng kepala, seperti yang satu ini.

Dihimpun Guideku.com dari laman Sora News 24, diketahui bahwa Biro Transportasi di Osaka memiliki aturan bahwa masinis subway dilarang berjenggot.

Akibat larangan aneh ini, seorang masinis berjenggot yang bernama Eiji Kono pun menjadi korban. Pasalnya, Kono terus mendapat nilai jelek saat eveluasi kinerjanya.

''Dalam evaluasi terakhirku, aku mendapat nilai rendah karena aku berjenggot, kan?'' tanya Kono memastikan.

Baca Juga: Wow Canggih, LRT untuk Jalur Jabodebek Dibuat Tanpa Masinis

Ilustrasi lelaki berjenggot
Ilustrasi lelaki berjenggot. [Shutterstock]

Siapa sangka, dugaan Kono tersebut benar. Manajer Sumber Daya Manusia yang menilainya mengatakan, ''Kau gagal mengikuti standar kebersihan personal. Kami tak punya pilihan selain memberi nilai jelek.''

Akibat insiden ini, Kono pun memutuskan untuk balik menuntut Biro Transportasi di Osaka pada tahun 2015 yang lalu. Kini, setelah 3 tahun lebih lamanya, Kono pun berhasil memenangkan tuntutannya.

Laranga masinis tidak boleh jenggotan ini sendiri sebenarnya ada supaya karyawan yang bekerja untuk publik terlihat memiliki tampilan yang bersih dan tidak mengintimidasi.

Kendati demikian, hakim menyatakan bahwa jenggot adalah bagian dari ''kebebasan personal'' sehingga menyuruh seseorang mencukurnya adalah tindakan ilegal.

Tak hanya itu, Kono pun akhirnya menerima kompensasi dari Biro Transportasi Osaka sebesar 440.000 yen atau sekitar 56 juta rupiah karena insiden ini.

Baca Juga: Perkenalkan, Perempuan Berhijab Masinis MRT Jakarta

''Jenggotku adalah cara mengekspresikan diriku. Jika aku mencukurnya, maka aku bukan diriku lagi,'' ungkap Kono setelah berhasil memenangkan tuntutannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI