Suara.com - Survei Indonesia Millenial Report 2019 yang dilakukan IDN Research Institute bekerjasama dengan Alvara Research Center menunjukkan kebiasaan dan pandangan hidup generasi milenial di Indonesia termasuk soal politik pada jelang pemilihan presiden.
Chief Operations Officer (COO) IDN Media, William Utomo mengatakan ada berbagai aspek dari milenial yang disorot melalui hasil survei ini mulai dari karir, keputusan menikah, pemanfaatan teknologi, kebiasaan menabung, hingga pandangan politik.
"Hasil survei yang dilakukan terhadap 1400-an responden di 12 kota ini menemukan fakta bahwa hanya 23.4 persen milenial yang mengikuti berita terkini dan politik," ujar William dalam IMS 2019 di Grand Ballroom Kempinski Hotel, Sabtu (19/1/2019).
Selain itu, sekitar 19.5 persen milenial lebih senang Indonesia menjadi negara Khilafah dibandingkan Negara Kesatuan Republik seperti yang sedang berjalan saat ini. Sementara 22.4 persen milenial juga mengaku tidak ingin dipimpin oleh seorang non muslim.
Baca Juga: Bangun 500 Rumah Tukang Cukur, Jokowi: Sebulan Rp 800 Ribu, Sangat Murah
"Namun kabar baiknya 89.1 persen milenial optimis dengan keberagaman di Indonesia. Sebanyak 83,6 persen kaum milenial juga optimistis terhadap demokrasi di Indonesia dan 86,7 persen optimistis terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," imbuh William.
Ia mengatakan bahwa populasi milenial di Indonesia mencapai 24 persen dari total polulasi Indonesia atau sekitar 63.4 juta jiwa. Generasi yang berada di kisaran usia 20 hingga 35 tahun ini menentukan masa depan bangsa.
"Itu sebabnya kami mengadakan pertemuan independen Indonesia Millenial Summit 2019 ini untuk memberikan inspirasi bagi para milenial agar turut berkontribusi dalam memajukan Indonesia di bidang politik pada jelang pemilihan presiden ini," tandas dia.