3 Fakta Menarik Brand Hermes, Tak Sekadar Mahal dan Mewah

Vania Rossa Suara.Com
Sabtu, 19 Januari 2019 | 06:47 WIB
3 Fakta Menarik Brand Hermes, Tak Sekadar Mahal dan Mewah
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Siapa tak kenal brand mewah berlambang kereta kuda ini? Meski tak sanggup membeli tasnya karena harganya yang kelewat mahal, brand Hermes memang sudah tak asing di telinga banyak orang.

Hermes sendiri memang sudah lama menjadi salah satu simbol status kelas atas. Tak hanya di luar negeri, banyak juga selebritis Indonesia dan orang-orang kelas atas dalam negeri yang mempunyai koleksi tas Hermes.

Tapi tahukah Anda bahwa ada beberapa fakta menarik mengenai brand yang terkenal dengan tas mewahnya ini? Beberapa di antaranya mungkin belum Anda ketahui. Apa saja fakta baru mengenai Hermes, brand yang didirikan oleh Thierry Hermes pada 1837 ini?

1. Menjual perlengkapan berkuda
Hampir semua orang mengenal dan tahu Hermes adalah sebuah brand mewah yang menjual berbagai macam produk fasyen, mulai dari tas, pakaian, sepatu, jam tangan, dan parfum.

Baca Juga: Minyak Sawit Bisa Dipakai 100 Persen untuk Kendaraan Diesel

Padahal, di masa awal berdirinya, produk utama yang dijual adalah perlengkapan berkuda dengan material kualitas tinggi. Sampai sekarang pun, Hermes masih menjual perlengkapan berkuda.

2. Pelopor ritsleting
Ternyata Hermes menjadi rumah mode pertama yang memperkenalkan ritsleting di kota yang menjadi kiblat fesyen dunia, yaitu Prancis. Pada saat itu, Hermes mengaplikasikan ritsleting pada jaket golf yang dibuat khusus untuk pangeran Edward, Prince of Wales.

Setelah itu, ritsleting dikenal dengan nama fermeture hermes atau pengancing Hermes di Prancis.

3. Kotak oranye khas Hermes
Pada tahun 1920-an, ternyata packaging Hermes belum sama seperti yang sekarang. Seperti dikutip dari laman Dewiku, dulu kotak Hermes terbuat dari kulit babi imitasi berwarna krem. Setelah itu beberapa tahun kemudian, packaging box Hermes berganti warna jadi kuning mustard, namun masih memakai material yang sama.

Semua berubah setelah Perang Dunia II pecah. Saat itu sulitnya menemukan bahan kulit membuat Hermes mengganti kotaknya jadi bahan kertas berwarna oranye dan kemasan itulah yang dikenal hingga sekarang.  (Kintan Sekarwangi)

Baca Juga: Sikap PBB di Pilpres 2019 Diumumkan 27 Januari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI