Dijamin Tak Membosankan, Ini Alasan GWK Cultural Park Bali Wajib Dikunjungi

Jum'at, 18 Januari 2019 | 07:20 WIB
Dijamin Tak Membosankan, Ini Alasan GWK Cultural Park Bali Wajib Dikunjungi
Garuda Wisnu Kencana Bali (GWK Bali) [[email protected]]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berdasarkan data yang dihimpun Agoda, Bali kembali menjadi salah satu destinasi wisata favorit di Asia sepanjang 2018. Salah satu wisata favorit yang selalu dikunjungi wisatawan adalalah kawasan GWK Cultural Park.

Bila Anda masih butuh alasan untuk kembali ke Pulau Dewata, pertimbangkan untuk mengunjungi Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang membutuhkan waktu hampir tiga dekade agar menjulang kokoh sempurna. Merangkum dari rilis Agoda yang diterima Suara.com, ini alasan GWK Cultural Park Bali wajib dikunjungi

Tertinggi di dunia

Terletak di GWK Cultural Park di Badung, Bali, patung tertinggi di Indonesia dan ketiga di dunia ini menggambarkan sosok Dewa Wisnu dalam agama Hindu yang sedang menunggangi burung Garuda. Mahakarya setinggi 121 meter ini bahkan mengalahkan tinggi Patung Liberty di New York, Amerika Serikat.

Baca Juga: Pendukung Jokowi - Prabowo Padati Lokasi Nobar Debat di Lapangan Bidakara

Menawarkan panorama indah

Di lahan seluas 60 hektar, tempat wisata ini memiliki beberapa area menarik, seperti Wisnu Plaza, lokasi berdirinya patung Garuda Wisnu. Dari tempat tertinggi di GWK ini, pengunjung dapat melihat panorama keindahan alam sekitar.

Lalu tebing kapur Lotus Pond yang merupakan area terluas, dengan kapasitas hingga 7000 orang. Ada pula Indraloka Garden yang memiliki pemandangan tak kalah indahnya, kemudian lokasi pertujukan Amphitheatre, Street Theater, dan Tirta Agung. Di sini, para wisatawan akan dimanjakan seharian penuh dengan berbagai acara dan atraksi, seperti pertunjukan tarian tradisional Legong atau menyewa Segway untuk menikmati seluruh penjuru taman.

Ramah anak

Anak-anak bisa menikmati ‘Garuda Cilik’, film pendek animasi yang memenangkan penghargaan Festival Film Indonesia (FFI) 2015 dan diputar setiap hari di GWK Cultural Park. Keriuhan di GWK Cultural Park tak hanya berlangsung di siang hari. Ketika cahaya bulan muncul, taman masih hingar bingar dengan musik dan berbagai tarian. Sebut saja Tari Kecak yang dikolaborasikan dengan tarian daerah lain.

Baca Juga: Gara-gara Wajib Militer, Persija Jakarta Batal Hadapi Timnas Singapura

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI