Suara.com - Jajaran patung separuh badan tanpa lengan, lengkap dengan ukiran wajahnya yang khas berdiri di Pulau Paskah, Chile selama beratus-ratus tahun.
Pesonanya nan magis tak henti membuat kagum dan penasaran dari wisatawan dan para peneliti yang mengunjungi pulau ini.
Tak sedikit pertanyaan yang menggelayuti para peneliti soal keberadaan karya seni primitif tersebut, salah satunya belum lama ini berhasil terpecahkan.
Penelitian gabungan dari enam institusi di Amerika Serikat mencatat kaum Rapa Nui, penghuni Pulau Paskah ini sengaja menempatkan patung-patung (Moai) itu di dekat air tawar.
Baca Juga: Ingin Menyimak Bus Travel yang Keren ? Silakan Menuju ...
Carl Lipo, Profesor Antropologi Brighampton University di New York menyebut penemuan awal ini dapat memberikan identifikasi lebih lanjut mengenai bagaimana kaum Rapa Nui memfungsikan artefak yang mereka anggap berharga.
Para peneliti menemukan sumber air muncul dari bawah tanah di sepanjang kawasan pantai melalui proses pembuangan air tanah di sekitar patung.
''Keberadaan patung selalu bisa dijelaskan. Sebab ia didirikan bukan hanya sebatas fungsi budaya melainkan juga berfungsi sebagai kelangsungan hidup mereka,'' ujar Lipo seperti dikutip dari CNN Travel.
Meski demikian Carl bersama sejumlah peneliti lainnya masih terus melakukan observasi sejauh apa patung-patung (Moai) tersebut difungsikan.
Baca Juga: Fotonya Aneh, Selebgram Ini Dituduh Lakukan Fake Traveling