TIP ini, lanjut Janu, akan jadi rest area tipe A, yang berarti akan memiliki sejumlah fasilitas seperti SPBU, masjid, bengkel, klinik, parkir kendaraan kecil dan berat.
Sementara, Gubernur Jawa Tengah yang ikut meninjau meyakini jika rest area bekas pabrik gula itu menjadi yang terindah di Indonesia.
"Ini akan jadi the best rest area dan secara arsitektur akan jadi De Tjolomadoe 2," kata Ganjar.
Dengan segala keunggulan arsitektur tersebut, Ganjar yakin TIP KM 260 B tersebut mampu menarik minat pengendara untuk singgah.
Baca Juga: Persija Jakarta Dapat Sponsor Baru
"Akan ada 70 persen UMKM di sini. Kita berharap produk-produk Brebes dan sekitarnya bisa masuk. Kalau dulu ada yang bilang, pak karena tol tidak ada lagi yang beli telur asin, nah sekarang saatnya. Insyaallah sebelum lebaran tahun ini selesai," ujarnya.
Ganjar juga ingin rest area tersebut dilengkapi dengan workshop dimana orang-orang bisa mencoba dan berbagi pengalaman. Umpama membatik atau membuat masakan berbahan dasar telur asin.
"Atau barangkali akan ada lomba masak berbahan telur asin di sini dan kita undang master chef ke sini agar jadi tempat yang menarik," kata Ganjar.
Pengelolaan rest area KM 260 B Tol Pejagan-Pemalang akan dikelola sinergi BUMN antara Jasa Marga, Waskita Tol Road, Pembangunan Perumahan Properti, RNI dan PPI serta PT Perkebunan Nusantara (PTPN) sebagai pemilik lahan.
Saat ini ada empat rest area konsorsium BUMN di Jateng, KM 260 B, KM 360, Salatiga dan Sragen - Ngawi.
Baca Juga: Duduki Alquran di Masjid, Ma Abud Diperiksa Dokter Kejiwaan
Bagaimana menurut Anda eksotisme bangunan cagar budaya dengan modernitas layanan sebuah rest area di jalan tol ini?