Suara.com - Alat musik gendang tidak daerah memang berbeda dan memiliki ciri khas masing-masing, seperti halnya pada Dol, gendang khas Bengkulu yang juga menjadi alat musik genderang tetabuhan penyembur semangat tiap acara besar.
Tampak sederhana berbahan dasar kayu maupun bonggol kelapa yang diberi lubang di bagian atasnya, dol dikenal memiliki tekstur yang ringan namun kuat.
Untuk menutup lubang berdiameter 70 hingga 125 cm pada dol, masyarakat setempat biasa menggunakan kulit kambing maupun kulit sapi dikutip dari GuideKu.
Butuh waktu sekitar 3 minggu untuk membuat alat musik khas dengan tinggi mencapai hingga 80 cm ini.
Baca Juga: Lokasi Nonton Bareng Debat Capres - Cawapres Kubu Prabowo - Sandiaga
Di lapangan, dol biasa dimainkan dalam 3 teknik bergantung suasana pertunjukan.
Ada teknik suwari, teknik yang dimainkan dalam tempo lambat dan dimainkan saat acara duka.
Kemudian teknik tamatan yang dimainkan dalam suasana riang dengan tempo cepat. Lalu teknik suwari yang dimainkan dengan pukulan satu per satu kala menempuh perjalanan jauh.
Dahulu, dol kerap dimainkan di acara penting seperti tabot. Hari ini, dol dimainkan di berbagai acara penting.
Untuk yang tertarik membeli dol, alat musik khas ini dapat dibeli dengan merogoh kocek sekitar Rp 850 ribu atau hingga jutaan rupiah lho.
Baca Juga: Harapan Besar Riko Simanjuntak untuk Persija di Musim 2019
Jadi sudah kenal dengan Dol, gendang khas Bengkulu, maka tidak ada salahnya mempelajari alat musik tradisional ini untuk menambah cinta terhadap alat musik khas Indonesia. (Aditya Prasanda)