"Selama pause 20 menit, isi dengan makanan. Itu ternyata efektif bahkan bisa menjembatani konflik yang sangat rumit," tambahnya.
Devie juga mengatakan bahwa makanan atau minuman merupakan bahasa persahabatan yang universal. Jadi tak ada salahnya untuk menggunakan teknik tersebut dengan orang berlatar belakang sosial, budaya dan agama apapun.