Suara.com - Rambut rontok setelah melahirkan umum dialami oleh hampir semua perempuan yang baru melahirkan. Ada yang bilang itu adalah pertanda si kecil sedang senang bermain ludah, atau dikenal dengan istilah ngences. Benarkah?
Rambut rontok pada ibu yang baru melahirkan sebenarnya terkait dengan perubahan hormon. Ini adalah hal yang normal, meski kadang kita merasa khawatir karena rontok yang terjadi tampak berlebihan. Umum terjadi di empat bulan pascamelahirkan, fenomena rambut rontok akan hilang pada ulang tahun pertama bayi Anda.
Kehamilan menyebabkan peningkatan hormon estrogen, yang salah satu fungsinya adalah memperlambat laju kerontokan rambut. Rata-rata kerontokan rambut normal adalah sekitar 100 rambut per hari, tetapi saat Anda hamil, tingkat kerontokan akan jauh lebih rendah berkat keberadaan estrogen.
Namun tak lama setelah melahirkan, kadar estrogen pun ikut turun. Dilansir dari laman Scary Mommy, pergeseran kadar hormon inilah yang mengembalikan tingkat kerontokan rambut menjadi normal kembali. Rambut yang tadinya melekat kuat di kulit kepala, mendadak rapuh dan rontok dengan sendirinya, membuat Anda seperti mengalami kerontokan yang parah.
Baca Juga: Ayah Tiri Bejat, Jumhari Bunuh Melan dan Chyka Pakai Kabel Charger Laptop
Jangan khawatir, rambut rontok pascamelahirkan dapat diatasi. Untuk meminimalkan efek dari kerontokan, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan. Misalnya menggunakan sampo yang dapat menambah volume rambut, atau memotong pendek rambut. Berkonsultasilah dengan stylist Anda tentang berbagai opsi dan ide yang mungkin paling berhasil.
Satu lagi, hindari pemakaian kondisioner atau produk berat lainnya pada akar rambut. Lihat saja dalam waktu beberapa bulan, akan ada anak-anak rambut yang bermunculan di bagian pelipis kiri dan kanan Anda.