Suara.com - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, menanggapi mengenai tingginya harga tiket penerbangan dalam negeri.
"Kenaikan tarif yang dilakukan oleh maskapai besarannya memang terlalu menghentak prosentasenya, bisa mendekati 85 persen dari tarif biasanya. Tentu saja masyarakat shock," kata Tulus melalui siaran pers yang Suara.com terima.
Apalagi, kata Tulus, kenaikan harga tiket akan makin terasa lebih berat karena terakumulasi dengan kebijakan bagasi berbayar oleh maskapai kategori LCC.
"Bahkan bagasi berbayar besarannya bisa lebih mahal dari tarif tiketnya," tambahnya lagi.
Baca Juga: Ikut Prostitusi Vanessa Angel, Fatya Ginanjarsari Diperiksa Kamis Besok
Oleh karena itu, Tulus melalui lembaganya YLKI memberi masukkan agar maskapai menaikkan tarif secara bertahap dan tidak terlalu signifikan.
Ia juga menghimbau agar Kementerian Perhubungan harus mengatur besaran bagasi berbayar.
Menanggapi kabar mengenai harga tiket yang kembali turun setelah ramai diprotes karena terlalu tinggi, Tulus mengatakan bahwa pemerintah memang harus memberikan insentif pada industri penerbangan nasional.
"Agar tarif tetap terjangkau, sehingga tidak menganggu mobilitas dan perekonomian nasional. Dan khususnya sektor pariwisata. Ironis kan kalau warga Indonesia malah berwisata ke luar negeri kerena tarif pesawatnya lebih murah," tutup Tulus.
Baca Juga: Transaksi Seks, Vanessa Angel Dijual 6 Mucikari sampai ke Singapura