Suara.com - Tiga desainer Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Modest Fashion Designer (IMFD) yaitu Jeny Tjahyawati, Nina Nugroho dan Lia Soraya direncanakan tampil dalam gelaran bergengsi Hong Kong Fashion Week pada 14 sampai 17 Januari 2019 mendatang.
Ditemui Suara.com dalam konferensi pers pada Jumat (11/1) kemarin, baik Jeny, Nina dan Lia akan membawa rancangan dengan ciri khas masing-masing.
Desainer kawakan Jeny Tjahyawati misalnya, ia akan membawa motif seni lukis suku Dayak dari Pulau Kalimantan yang bertemakan Dayak Luxury.
Jeny mengaku banyak terinspirasi berbagai jenis flora yang seringkali digunakan sebagai motif pada lukisan, ukiran, pahatan pada rumah adat, alat musik tradisional, senjata tradisional sampai karta sulam atau rajutan busana adat Dayak.
Baca Juga: Thailand Masters: Fitriani Diminta Terapkan Ini Agar Lolos ke Semifinal
Sama seperti Jeny, desainer Lia Soraya juga akan membawa kain khas Borneo tepatnya, Kalimantan Barat serta memadupadankan karyanya dengan motif anyaman khas Solok, Sumatera Barat.
"Masyarakat Borneo dan Solok memiliki kesamaan ide dalam berkarya, yaitu dari alam, sebagai contoh motif yang di pakai oleh masyarakat Borneo seperti motif pakis, bunga terong, pucuk rebung, dan kamang," ujar Lia Soraya dalam kesempatan yang sama.
Sementara desainer Nina Nugroho, meski tidak membawa motif khusus bernuansa Nusantara ke Hong Kong, ia tetap akan memperkenalkan desain khas bernuansa klasik modern dengan tema Office Look.
"Meski tak membawa kain Nusantara, saya tampilkan koleksi ready to wear office lookyang tetap memperhatikan syariat modest wear," kata Nina.
Ketiga desainer akan membawakan masing-masing enam koleksi mereka dan mengaku akan terus memperkenalkan budaya modest fashion Tanah Air ke ranah yang lebih luas di Hong Kong Fashion Week.
Baca Juga: Tren Gaya Alis Ekstrem Gigi Hadid untuk Iklan Prada