Suara.com - Perawakan Andini tidak berbeda dengan kebanyakan remaja berusia 14 tahun lainnya. Namun di balik senyumnya, Andini harus menghidupi dua adiknya yang masih balita seorang diri.
Andini, warga Dusun Telayap, Desa Pangkalan Tampoi, Kecamatan Kerumutan, Kabupaten Pelalawan, Riau, terpaksa menghidupi dua adiknya seorang diri lantaran ibu mereka meninggal karena TBC pekan lalu. Sementara itu, sang ayah pergi meninggalkan mereka tanpa pesan yang jelas.
Tidak mudah bagi seorang remaja berusia 14 tahun untuk menghidupi dua anak balita. Purwanti, adik kedua Andini, masih berusia 1 tahun 8 bulan. Sementara Siaratul Jannah, adik bungsunya, baru saja menginjak usia 4 bulan.
Mereka bertiga tinggal di rumah papan yang sangat sederhana. Tanpa adanya orang tua, Andini kini menjadi pembimbing sekaligus pemberi kasih sayang untuk adik-adiknya yang masih balita.
Baca Juga: Koleksi Mobil Mewah Haya Bint Al Hussein, Cucu Langsung ke-41 Nabi Muhammad
Faktor ekonomi yang menghimpit, ditambah tanggung jawabnya kepada dua adiknya, membuat Andini melepas seragam sekolah.
Dedi Azwandi, pegiat sosial setempat, menceritakan bahwa keluarga Andini siap mengasuh mereka bertiga. Sayangnya, Andini mengaku enggan meninggalkan rumah peninggalan orang tuanya tersebut.
"Andini bilang terlalu banyak kenangan di rumah itu untuk ditinggalkan," kata Dedi yang juga Wakil Ketua Yayasan Mualaf Center Riau, dilansir Riauonline.co.id jaringan suara.com.
Dedi menambahkan bantuan untuk Andini sudah diberikan. Andini bahkan dijamin bisa melanjutkan sekolah hingga pendidikan tinggi oleh Baznas. Hanya saja, ia masih enggan meninggalkan kedua adiknya.
"Dia semangat sekolahnya bagus, tapi lebih memilih menjaga adiknya. Kita sedang berusaha mencari solusi terbaik dan membujuk Andini agar bersedia pindah," tutup Dedi. [RIAUonline.co.id]
Baca Juga: Putuskan Pakai Cadar, 5 Potret Transformasi Hijab Tiara Dewi