Tren Susu Nabati, Seberapa Sehatkah Susu Oat?

Kamis, 10 Januari 2019 | 14:36 WIB
Tren Susu Nabati, Seberapa Sehatkah Susu Oat?
Susu oat. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jenis susu kini tak lagi hanya berupa susu sapi dan susu kambing. Ada sederet susu nabati yang mulai bermunculan seperti susu kedelai, almond, dan yang terbaru susu oat. Ya di beberapa negara susu oat tengah populer dan menjadi pengganti susu sapi di beberapa kedai kopi.

Seperti namanya, susu oat berasal dari oat atau gandum yang selama ini lebih sering dikonsumsi dalam bentuk makanan. Jonathan Valdez, RDN, pemilik Genki Nutrition dari New York State Academy of Nutrition mengatakan bahwa susu oat diproses melalui perendaman gandum yang kemudian airnya disaring.

Tentu saja gandum sudah digiling sebelumnya untuk mendapatkan tekstur yang lembut dan memecah sari pati. Kemudian air hasil rendamannya ditambahkan dengan vitamin dan mineral seperti kalsium dan vitmin D sebagai tambahan nutrisi.

Melihat kandungannya, Leah Kaufman, MS, CDE, RD, seorang ahli gizi bersertifikasi mengatakan bahwa susu gandum tidak lebih baik dari jenis susu lainnya seperti almond. Namun susu gandum jelas mengandung karbohidrat yang lebih tinggi.

Baca Juga: Susul Vanessa Angel, Artis AC, TP, BS, ML, dan RF Segera Diperiksa

Dilansir dari Prevention, ia juga mengatakan bahwa susu gandum lebih tinggi kalori dibandingkan susu almond tanpa pemanis. Satu cangkir susu gandum bisa mengandung antara 100 hingga 120 kalori per sajian, sedangkan susu almond tanpa pemanis memiliki kandungan kalori sekitar 30 - 35 kalori.

Kaufman mengingatkan bahwa susu oat yang dijual bebas di toko umunnya mengandung minyak lobak, sejenis minyak yang mengandung asam erukat tingkat tinggi sekira 45 persen. Kaufman memperingatkan bahwa minyak ini bisa beracun dan memiliki efek negatif pada jantung jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi.

"Mengonsumsinya (susu oat) sah-sah saja untuk sesekali, asal jangan setiap hari," kata Kaufman.

Kelemahan lain dari susu oat ini kata dia adalah harus diperkaya dengan vitamin dan mineral untuk meningkatkan kandungan gizinya. Hal ini, kata dia, tidak sebanding dengan manfaat makan gandum yang sebenarnya tinggi serat.

"Faktanya, susu oat yang dijajakan di toko memiliki jumlah serat dan protein minimal. Banyak merek susu oat yang menambahkan gula tambahan untuk meningkatkan rasanya," tambah dia.

Baca Juga: Lima Artis Cantik Ini Akan Diperiksa Polda Jatim karena Terlibat Prostitusi

Satu cangkir susu oat merek Oatly, misalnya, mengandung 5 gram lemak (0,5 gram lemak jenuh), 16 gram karbohidrat, 2 gram serat makanan, 1 gram serat larut, 7 gram gula, dan 3 gram protein.

Mungkin, kata dia, susu oat bisa menjadi pilihan yang baik untuk orang-orang yang intoleran laktosa atau sensitif terhadap susu, tetapi yang terbaik adalah mengonsumsinya dalam jumlah sedang.

"Jika Anda mencari pengganti susu untuk diminum sendiri atau dalam jumlah yang lebih banyak, saya lebih menyarankan susu almond dibandingkan susu oat," tandas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI