Suara.com - Tidak jarang fantasi seksual yang Anda miliki cukup aneh dan di luar logika bahkan hingga suka berimajinasi berhubungan seks sesama jenis, padahal Anda yakin penyuka lawan jenis.
Memiliki fantasi seksual tidak lantas menandakan seseorang tersebut homoseksual. Fantasi itu sendiri adalah kemampuan mental atau aktivitas membayangkan suatu hal, terutama hal yang mustahil, tak pernah terbayangkan sebelumnya, atau di luar akal sehat.
Fantasi juga bisa diartikan sebagai situasi/skenario menyenangkan yang Anda pikirkan dan Anda inginkan terjadi, tapi tidak mungkin terjadi atau dilakukan. Misalnya seperti saat Anda membayangkan menjadi seorang Raja atau Ratu yang tinggal di istana megah di atas awan sewaktu kecil dulu dilansir Hello Sehat.
Fantasi bisa muncul karena dirangsang oleh banyak hal dari luar dan dalam diri. Mulai dari kepribadian, daya imajinasi dan rasa penasaran, sampai karena mendapat rangsangan cerita dari orang lain, buku bacaan, film, gambar, musik. dan lain sebagainya.
Baca Juga: Minta Data ke Prabowo, Ganjar Siap Urusi Warga Jateng yang Sulit Makan
Bahkan tidak sedikit orang yang tidak tahu asal-usul penyebab munculnya fantasi seks mereka. Sebab ada juga fantasi yang bisa muncul secara spontan tanpa direncanakan dan tidak disadari sebelumnya.
Hal ini pun didukung oleh sebuah penelitian dari sekelompok tim peneliti Boise State University yang diterbitkan dalam jurnal daring The Journal of Sex Research.
Penelitian ini mewawancarai hampir 500 wanita heteroseksual (penyuka sesama jenis) yang pernah memiliki fantasi seks bercinta sesama jenis, pernah memiliki ketertarikan pada sesama perempuan, pernah setidaknya sekali berciuman bibir dengan perempuan, dan yang pernah bereksperimen berhubungan intim dengan sesama pula.
Meski semua faktor di atas menjurus pada “karakteristik” homoseksualitas, kebanyakan perempuan yang terlibat dalam penelitian tersebut secara tegas menyatakan mereka adalah straight dan hanya tertarik pada pria, baik secara romantis dan seksual. Kecenderungan mereka membayangkan atau mendekati sesama perempuan hanya sebatas afeksi pada sesama perempuan dan juga untuk mengapresiasi tubuh perempuan.
Fantasi bukan kenyataan
Baca Juga: Rumah 2 Pimpinan KPK Dilempar Bom Molotov, Polisi Bentuk Tim Khusus
Fantasi bukan berarti sebuah kenyataan, atau pun harus diwujudkan menjadi nyata. Tidak semua hal yang Anda fantasikan dan bayangkan tentang seks itu benar-benar keinginan terdalam hati nurani Anda, ungkap Elizabeth Morgan, seorang profesor ilmu psikologi yang juga terlibat dalam penelitian tersebut.