Sonita Alizadeh, Aktivis Perempuan Penentang Pernikahan Dini

Selasa, 08 Januari 2019 | 14:40 WIB
Sonita Alizadeh, Aktivis Perempuan Penentang Pernikahan Dini
Sonita Alizadeh, aktivitas perempuan yang menentang pernikahan di bawah umur. (YouTube/Sonita Alizadeh)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernikahan dini masih banyak terjadi seluruh dunia. Permasalahan itu kemudian mendorong Sonita Alizadeh menjadi salah satu aktivis perempuan anti pernikahan di bawah umur.

Pernikahan di bawah umur memang masih sering terjadi, khususnya di daerah-daerah terpencil dengan tingkat ekonomi dan pendidikan rendah. Kebanyakan dilakukan dengan alasan ekonomi.

Dilansir dari Asia Society, pernikahan di bawah umur karena faktor ekonomi juga hampir terjadi pada perempuan muslimah bernama Sonita Alizadeh. Orang tuanya terpaksa harus menikahkan Sonita yang pada saat itu masih berusia 16 tahun karena permasalahan ekonomi.

Pernikahan di bawah umur itu seakan 'menjual' si anak perempuan agar keluarganya mendapatkan uang. Fenomena itu kerap terjadi di Afghanistan. Sebuah penelitian menyebutkan 1 dari 10 anak perempuan akan dipaksa untuk menikah di usia yang masih belia.

Baca Juga: Studi: Kandungan yang Ada dalam Cokelat Ternyata Ampuh Atasi Darah Tinggi

Namun, Sonita Alizadeh tak ingin menyerah begitu saja. Dia berusaha menolak paksaan pernikahan dini itu. Ia melarikan diri ke Iran.

Sonita Alizadeh. (Youtube/Sonita Alizadeh)
Sonita Alizadeh. (Youtube/Sonita Alizadeh)

Sonita mengenal mengenal musik rap di Iran. Walaupun musik untuk wanita dilarang di Iran, ia terus mencoba menyuarakan nasib wanita Afghanistan lewat musik.

Tahun 2014, ia menulis lagu pertamanya berjudul 'Daughter for Sale' yang sekarang populer dengan judul 'Brides for Sale'. Lagu tersebut berisi curahan hati Sonita tentang pengalaman pahitnya.

Sonita juga berusaha mendapatkan pendanaan dari organisasi non profit untuk pendidikannya. Pada 2015 lalu, dia bisa melanjutkan studi ke Amerika setelah mendapat dukungan dari The Strongheart Group.

Mendapatkan pendidikan formal secara lebih memadai, Sonita terus menyuarakan kampanye anti pernikahan usia dini.

Baca Juga: Kendall Jenner Beli Rumah Emily Blunt Seharga Rp 97 Miliar

''Jika saya bisa mengubah pandangan orang tua saya lewat musik, mungkin saya juga bisa mengubah dunia,'' kata Sonita Alizadeh.

Dia kini kerap diundang untuk tampil di berbagai talkshow seperti Clinton Global Initiative, Aspen Institute, dan The United Nations. Sonita Alizadeh berharap kesadaran masyarakat tentang masalah ini meningkat sehingga pernikahan dini tak terjadi lagi.

DewiKu.com/Kintan Sekarwangi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI