4. Cairan infus
Cairan infus biasanya diberikan untuk membantu orang yang mengalami dehidrasi atau tidak dapat minum cukup cairan, misalnya pascaoperasi. Cairan ini mengandung natrium (garam) dan air untuk mengisi kembali cairan tubuh dan menyeimbangkan kadarnya di dalam tubuh.
Sayangnya, tubuh yang mendapatkan terlalu banyak cairan infus bisa mengalami hipervolemia. Apalagi jika Anda memiliki berbagai masalah kesehatan lain yang bisa meningkatkan risiko tersebut. Kondisi ini umumnya terjadi selama dan pascaoperasi.
5. Perubahan kadar hormon
Baca Juga: Ma'ruf Amin Hadiri Rapim MUI
Perubahan kadar hormon dalam tubuh dalam kondisi-kondisi tertentu seperti saat premenstrual syndrome (PMS) dan hamil bisa membuat tubuh menahan lebih banyak natrium dan air. Kondisi ini akhirnya membuat Anda mengalami kembung atau pembengkakan ringan.
6. Obat-obatan
Obat-obatan tertentu yang menyebabkan perubahan hormonal juga bisa membuat tubuh mengalami kelebihan cairan. Pil KB, terapi penggantian hormon, dan obat-obatan hormonal lain membuat tubuh terlalu banyak menahan garam dan cairan. Selain itu, obat-obatan seperti antidepresan, tekanan darah, dan obat antiradang nonsteroid (NSAID) dapat menyebabkan hipervolemia ringan.
7. Makan terlalu banyak garam
Makanan yang tinggi garam (natrium) bisa membuat tubuh menahan air. Kebiasaan ini membuat penurunan fungsi ginjal untuk mengeluarkan kelebihan air di dalam tubuh. Akibatnya, kelebihan cairan dalam tubuh menumpuk dan merusak keseimbangan.
Baca Juga: Ustadz Arifin Ilham Dikabarkan Meninggal Dunia, Anak Sulung : Itu Hoaks!
Selain mengalami hipervolemia, Anda juga berisiko mengalami kerusakan ginjal. Hal ini karena cairan berlebih memberikan tekanan yang cukup besar pada pembuluh darah yang mengarah ke ginjal. Akibatnya, lama-lama ginjal akan rusak dan tidak lagi mampu untuk berfungsi sebagaimana mestinya.