Terancam Dideportasi, Rahaf : Aku Pindah Agama, Jika Kembali Bisa Dibunuh

Dany Garjito Suara.Com
Senin, 07 Januari 2019 | 12:55 WIB
Terancam Dideportasi, Rahaf : Aku Pindah Agama, Jika Kembali Bisa Dibunuh
Ilustrasi penumpang pesawat (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

''Aku pernah memotong rambutku, dan keluargaku mengurungku di kamar selama enam bulan lamanya,'' tambah Rahaf, menceritakan perlakuan buruk keluarganya selama ini.

Rahaf, Perempuan yang Tertahan di Bangkok dan Terancam Dideportasi (twitter.com/rahaf84427714)
Rahaf, Perempuan yang Tertahan di Bangkok dan Terancam Dideportasi (twitter.com/rahaf84427714)

Terjebak dalam situasi tak menguntungkan, Rahaf kemudian meminta bantuan lewat akun media sosialnya dan mengabarkan kondisinya saat ini.

''Aku ingin pergi ke negara lain dan hidup aman. Aku memiliki visa untuk pergi ke Australia, jadi aku ingin pergi ke sana. Aku harus berjuang karena aku tidak ingin kehilangan nyawaku.'' ungkap Rahaf.

BACA JUGA: Liburan Mewah saat Negara Dilanda Kemiskinan, Cucu Mantan Penguasa Dikecam

Human Rights Watch dikabarkan juga sudah mengontak pemerintah Thailand agar memberikan perlindungan terhadap Rahaf.

Hal ini mengacu pada hukum internasional yang menyatakan bahwa seseorang yang meminta perlindungan kepada UNHCR dari kekerasan keluarga tidak seharusnya dihalangi.

''Ada sejarah panjang tentang apa yang mereka sebut 'kekerasan demi kehormatan keluarga'. Dia berada dalam bahaya besar. Kami sudah meminta PBB untuk beraksi,'' kata perwakilan Human Rights Watch dikutip dari Mail Online.

Rahaf, Perempuan yang Tertahan di Bangkok dan Terancam Dideportasi (twitter.com/rahaf84427714)
Rahaf, Perempuan yang Tertahan di Bangkok dan Terancam Dideportasi (twitter.com/rahaf84427714)

Meski begitu, hingga sekarang Rahaf diketahui masih tertahan di Thailand.

Perlu diketahui pula, kasus semacam ini pernah terjadi di tahun 2017 silam saat seorang perempuan Saudi berusia 24 tahun kabur dari pernikahan paksa dan dideportasi. Kabar perempuan ini lantas tak lagi terdengar oleh publik.

Sementara itu, netizen di seluruh dunia berusaha membantunya dengan mengunggah cuitan dengar tagar #SaveRahaf.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI