Terancam Dideportasi, Rahaf : Aku Pindah Agama, Jika Kembali Bisa Dibunuh

Dany Garjito Suara.Com
Senin, 07 Januari 2019 | 12:55 WIB
Terancam Dideportasi, Rahaf : Aku Pindah Agama, Jika Kembali Bisa Dibunuh
Ilustrasi penumpang pesawat (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rahaf Mohammed al-Qunun, seorang perempuan berusia 18 tahun asal Arab Saudi, mengaku bahwa nyawanya terancam jika dia sampai dideportasi dari Thailand dan dikembalikan ke keluarganya.Remaja perempuan mengaku akan dibunuh jika dideportasi ke negara asalnya. Pasalnya dia mengatakan telah pindah agama dan diancam akan dihabisi oleh keluarganya.

Seperti dilansir dari laman Dailymail, namanya Rahaf Mohammed al-Qunun, gadis berusia 18 tahun asal Arab Saudi. Dia kabur dari keluarganya saat mereka tengah berlibur di Kuwait. Hal ini dikarenakan keluarga Rahaf telah melakukan kekerasan fisik dan emosional selama hidupnya.

BACA JUGA: Punya Rp 80 Juta Bisa Liburan ke Mana Saja ? Ini Rekomendasinya

Tak hanya itu, Rahaf pun mengaku jika keluarganya mengancam akan membunuhnya setelah dia memutuskan untuk pindah agama.

Karena dorongan itulah, Rahaf memilih kabur ke Australia dan bermaksud untuk meminta perlindungan di sana. Nahas, Rahaf malah tertahan di Bangkok, Thailand dan terancam dideportasi.

Ilustrasi menunggu bagasi di bandara. [Shutterstock]
Ilustrasi menunggu bagasi di bandara. [Shutterstock]

Diberitakan, pihak berwenang Thailand tiba-tiba menyita paspor Rahaf ketika dia tiba. Hal ini dikarenakan ayah Rahaf yang merupakan seorang petinggi negara di Arab Saudi telah menelepon bandara Bangkok dan mengklaim bahwa Rahaf menderita gangguan jiwa dan kabur tanpa pengawasan keluarga.

Kendati demikian, saat dimintai bukti mengenai gangguan jiwa yang diderita Rahaf, pihak keluarga tak dapat memberikan bukti apa pun.

BACA JUGA: Ngeri, Ini Kisah Hantu di Tempat Wisata yang Hobi Ganggu Turis

Tetapi, hal ini tetap tidak mengubah pendirian pihak imigrasi Thailand yang menahan Rahaf dan akan mendeportasinya kembali ke Arab Saudi pada Senin (7/1/2019) ini.

''Aku ketakutan. Kakak lelakiku berkata jika dia sudah menunggu dengan beberapa pria Saudi. Mereka akan membawaku pulang dan membunuhku. Keluargaku melakukan ini, aku tahu mereka. Mereka terus memberitahuku bahwa mereka akan membunuhku jika aku melakukan sesuatu yang menurut mereka salah,'' tulis Rahaf.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI