Suara.com - Memasuki Januari ini, akan banyak perempuan yang ikut serta dalam gerakan Januhairy, atau momen menumbuhkan rambut tubuh mereka. Sengaja menumbuhkan rambut tubuh, dan tidak mencukurnya, adalah salah satu upaya menentang image kesempurnaan perempuan yang digambarkan oleh iklan.
Idenya sendiri adalah untuk mendorong "penerimaan rambut tubuh pada perempuan" sambil mengumpulkan uang untuk acara amal.
Pada laman resmi gerakan Januhairy di Facebook ditulis, "Masyarakat tampaknya berperilaku seolah-olah rambut alami yang tumbuh di tubuh kita tidak menarik dan tidak menyenangkan. Kita begitu terbiasa menghilangkan rambut pada tubuh sehingga kita menjadi tidak terbiasa dengan diri kita yang asli."
Lalu, siapa sebenarnya sosok di balik gerakan ini?
Baca Juga: Rayakan Ultah Ke-91 Tahun, Mooryati Soedibyo Raih Gelar MURI
Dia adalah Laura Jackson, perempuan berusia 21 tahun sekaligus mahasiswa drama Universitas Exeter, dari Kineton.
Kepada BBC, Laura mengatakan bahwa inisiatifnya mendapat sambutan luar biasa dari perempuan di seluruh dunia.
"Saya menyadari bahwa masih banyak yang harus kita lakukan untuk dapat menerima secara penuh dan benar. Ini bukan kampanye kemarahan bagi orang yang tidak melihat normal rambut pada tubuh. Ini adalah proyek pemberdayaan bagi semua orang untuk memahami lebih banyak tentang pandangan mereka tentang diri mereka sendiri dan orang lain," kata Laura.
Laura meluncurkan kampanye Januhairy beberapa waktu lalu dan kini perempuan dari Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Rusia dan Spanyol ikut serta dalam gerakan tersebut.
Sementara itu, dana yang berhasil terkumpul melalui Januhairy akan disumbangkan ke badan amal Body Gossip, sebuah badan amal yang membantu remaja meningkatkan harga diri mereka melalui program pendidikan.
Baca Juga: Bima Arya Hadiri Kunjungan Ma'ruf Amin di Bogor, Sinyal Dukung Paslon 01?