Suara.com - Menaklukan jalanan di atas papan skate mungkin lebih identik dengan lelaki ketimbang kaum hawa. Tapi komunitas Longboard Girls Crew Indonesia mematahkan anggapan ini. Ya, para perempuan yang tergabung dalam komunitas ini piawai dalam mengendalikan papan panjang (longboard) di atas jalanan beraspal.
Disampaikan Noor Shoraya Azad, ambassador Longboard Girls Crew Indonesia, komunitas ini didirikan pada 28 Agustus 2013 oleh surfer Gemala Hanafiah yang juga kerap tampil di layar kaca sebagai presenter program travel.
"Awal terbentuknya Longboard Girls Crew Indonesia (LGCI) adalah ketika Gemala Hanafiah dan beberapa temannya mencari olahraga yang mirip dengan surfing tapi bisa dilakukan tanpa harus pergi ke pantai. Longboard menjadi jawaban karena bentuknya yang mirip dengan papan surfing meski lebih kecil," ujar Shoraya atau yanf akrab disapa Ocha pada Suara.com belum lama ini.
Ocha menambahkan, Longboard Girls Crew sendiri memiliki basis komunitas di Madrid. Gemala kala itu menghubungi anggota komunitas pusat untuk diizinkan membuat komunitas serupa di Indonesia dengan memakai nama Longboard Girls Crew.
Baca Juga: Ini Aturan Penggunaan Minyak Kelapa pada Kulit Berjerawat
"Waktu itu komunitas ini lagi happening. Karena mereka, yakni para perempuan, melakukan skate trip. Mengendarai mobil VW combi dan mencari tempat-tempat bagus di Eropa untuk bermain longboard," imbuh Ocha.
Meski tergolong olahraga ekstrim, Ocha mengatakan bahwa sebenarnya untuk menjadi anggota komunitas ini tak perlu harus lihai bermain skateboard. Pemula juga boleh kok gabung dengan komunitas ini. Tapi tentu saja ada beberapa hal yang harus diperhatikan, ya!
"Keseimbangan adalah yang paling utama untuk olahraga ini. Kalau badan sudah seimbang di atas papan dan sudah merasa nyaman atau menguasai papannya, pasti akan mudah untuk mulai meluncur di jalanan," ujar Ocha.
Nah, tak hanya mengajak anggotanya berpetualang ke jalanan, anggota LGCI, kata Ocha, juga tak segan melatih sesama anggota lainnya untuk menguasai olahraga ini. Menurut dia, dengan rajin berlatih maka tubuh tak lagi kaku berada di atas longboard.
"Nggak mungkin cuman sekali latihan langsung bisa kan. Semakin sering latihan, nantinya badan nggak akan kaku di atas papan. Mata juga nggak akan selalu melihat ke bawah ketika meluncur. Jatuh biasa untuk kita. Jatuh ya tinggal berdiri dan coba lagi," lanjutnya.
Baca Juga: Tottenham Hotspur Cukur Tranmere Rovers 7-0, Llorente Cetak Hat-trick
Lalu apakah untuk bergabung di komunitas ini harus memiliki longboard sendiri? Ocha menyanggahnya.
Menurut dia anggota LGCI akan dengan senang hati meminjamkan papan untuk pemula yang ingin berlatih terlebih dahulu. Sebenarnya, kata dia, selain longboard, hal penting yang harus dimiliki oleh anggota LGCI adalah pengaman yang meliputi helmet, elbowpads, dan kneepads.
"Kita sangat tidak menyarankan pemula langsung coba longboard tanpa pengaman. Safety first!" ujarnya.
Setelah lima tahun berdiri, anggota komunitas LGCI sudah tersebar di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Padang, Bali dan Lombok. Seperti komunitas olahraga lainnya, kegiatan utama LGCI adamah bermain longboard. Di Jakarta, misalnya, kegiatan dipusatkan di Gelora Bung Karno atau kawasan CFD, sementara di Bandung berlokasi di Perumahan Bumi Indah, dan di Bali berpusat di Lapangan Renon.
"Tapi pada dasarnya longboard adalah olahraga yang bersifat berpetualang dan menjelajah, biasanya kita akan selalu mencari tempat baru. Terutama untuk downhill longboard ya. Anggota LGCI di Lombok, misalnya, mereka tidak akan selalu latihan di tempat yang sama. Mereka akan pergi bersama teman-teman mencari tempat baru di seluruh Lombok," lanjutnya.
Selain berlatih, anggota LGCI juga terlibat aktif dalam kompetisi longboard. Beberapa yang sudah diikuti di antaranya The Graveyard Open di Jakarta, Cigombong Downhill Time Trial Race di Bogor, Budda Slide Jam di Bandung, Talegong Longboard Festival di Talegong, dan masih banyak lagi.
Ocha mengatakan bahwa komunitas Longboard Girls Crew Indonesia selalu terbuka untuk teman-teman perempuan di seluruh Indonesia yang ingin bergabung. Bahkan ke depan, ia berharap LGCI bisa mengadakan skate clinic khusus perempuan sehingga bisa mengedukasi bahwa olahraga ini tak hanya identik untuk lelaki.
Berdasarkan pengalamannya, Ocha mengaku bahwa ada banyak manfaat yang ia dapatkan setelah bergabung dengan komunitas ini. Tak hanya memperluas pergaulan di dalam dan luar negeri, menjadi anggota LGCI juga membuat Ocha semakin percaya diri.
"Awalnya saya suka nggak percaya diri kalau main longboard yang didominasi oleh laki-laki. Tapi saya suka olahraga ini dan teman-teman latihan di komunitas LGCI Bandung justru yang selalu memberi semangat. Mereka tidak memandang perempuan sebelah mata. Siapa pun bisa coba dan bermain longboard," imbuh dia.
Nah, kalau kamu memiliki ketertarikan yang sama terhadap longboard atau tertantang untuk menjajal olahraga ekstrim, yuk gabung dengan LGCI lewat akun Instagram mereka di @lgcindonesia.
"Sekedar mau tanya-tanya info seputar longboard juga boleh. Kadang yang mau mulai serius longboard itu bingung mau beli papan yang seperti apa. Itu semua bisa ditanya lewat Instagram LGCI," tandas Ocha.