"Impactnya terdapat 1 juta wisman yang tidak jadi pergi ke Indonesia. Mulai gempa Lombok yang sangat besar pada 5 Agustus. Gempa Palu bulan November dan ketiga yang di Anyer kemarin," ungkapnya.
Penundaan kedatangan ke Lombok paling banyak dilakukan turis-turis dari Cina. Dari yang semula berada di posisi pertama dengan kunjungan terbanyak, kini jumlah turis Cina hanya menduduki peringkat kelima dibawah Malaysia, Singapura, Timor Leste, dan Australia.
"Kami perkirakan kondisinya baru pulih enam bulan ke depan, atau sekitar bulan Maret 2018," ujar Arief.
Karenanya, untuk menggaet jutaan turis asing, tahun ini pihaknya akan menggencarkan pemakaian promosi digital. Targetnya, ia ingin menaikan pertumbuhan pariwisata sebesar 26 persen atau ada sekitar 20 juta wisata mancanegara.
Baca Juga: Kunjungi Lawang Sewu, Iriana Jokowi Kesengsem Kaca Patri Kuno
"Tahun 2018 ini mencapai 16 juta wisman, target 2019 ada 20 juta wisman maka kita genjot dengan promosi digital. Sekarang orang itu search and share dengan digital. Maka betapa anehnya kalau ada destinasi wisata tidak mau menggunakan digital. Kita sekarang polanya look book pay. Kita akan sebarkan kalender of event via online agar dibaca masyarakat di semua negara," tukasnya.
Kontributor : Adam Iyasa