Suara.com - Masyarakat baru-baru ini dikejutkan dengan pemberitaan tentang terjadinya pembantaian 100 rusa di Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur.
Peristiwa yang terjadi baru-baru ini dilaporkan oleh warga yang melihat seseorang tengah melakukan bongkar muat 100 ekor rusa dan 4 ekor kerbau.
Tak berselang lama, pihak berwajib langsung menuju ke tempat kejadian perkara. Polisi tiba di Pantai So Toro Wamba, Nusa Tenggara Barat, dan menemukan banyak potongan tubuh rusa.
Dihimpun Suara.com dari berbagai sumber, pihak berwajib akhirnya berhasil menangkap salah seorang pelaku berinisial N. Pelaku tak sendirian, karena masih ada empat orang lagi yang dicurigai harus bertanggung jawab.
Baca Juga: KPU Minta Polisi Lacak Penyebar Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Dicoblos
Sayang, teman-teman N yang berjumlah empat orang berhasil lolos melarikan diri dari petugas.
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti, yakni berupa senjata pelaku yang berjenis mouser serta modifikasi SS-1 dan amunisi 5.56 berjumlah 8 butir telah diamankan oleh petugas.
Yang membuat banyak orang lebih geram lagi, pelaku diberitakan sempat berniat untuk menyuap petugas. Petugas tentunya tidak menggubris iming-iming pelaku pembantaian 100 rusa dari Pulau Komodo tersebut
Pelaku berinisial N ini menawarkan anggota 10 ekor rusa serta uang suap sebesar Rp 20 juta.
Padahal, diketahui bahwa rusa merupakan makanan dari hewan komodo di sana. Berkurangnya jumlah rusa, bersama kerbau liar, di tempat ini, tentunya akan berbahaya bagi kelangsungan hidup hewan komodo yang dilindungi.
Baca Juga: Hoaks 7 Kontainer Surat Suara Dicoblos, KPU Lapor Cyber Crime Polri
Wah, semoga pemerintah dan pihak berwajib segera memberikan sanksi tegas terhadap pelaku pembantaian 100 rusa dari Pulau Komodo ini ya.