Suara.com - Bencana tsunami yang menerpa area Selat Sunda tak hanya meninggalkan luka tetapi juga membuat warga urung berwisata ke kawasan pantai pada musim liburan tahun ini dan berdampak pada usaha tukang foto keliling di Pantai Karang Hawu, Pelabuhan Ratu, Sukabumi.
Hal tersebut diutarakan oleh Suhendi, seorang penjaja jasa foto langsung jadi yang Suara.com temui beberapa waktu lalu.
Bahkan Suhendi sempat mendengar isu adanya larangan masuk ke area Pelabuhan Ratu. "Tadi denger katanya dicegat di Cibadak, orang-orang gak boleh masuk ke Pelabuhan Ratu. Padahal gak ada apa-apa, tapi pengunjung jadi sepi, takut ke pantai. Usaha foto keliling jadi semakin sepi," kata Suhendi.
Suhendi sendiri sudah 35 tahun lebih bekerja sebagai 'tukang foto' di area Pantai Karang Hawu. "Dari harga selembar 500 perak sampai sekarang jadi 10 ribu. Udah ganti-ganti kamera juga," kisahnya.
Baca Juga: Konser Tahun Baru di Bali, Krisdayanti Siapkan 2 Baju Spesial
Kemajuan teknologi, Ia akui, menghambat pemasukannya.
Pasalnya, banyak wisatawan yang sudah memiliki kamera canggih dan tak mau repot-repot meminta jasa tukang foto seperti Suhendi.
Kadang meski saat ramai pengunjung, ia tidak mendapatkan uang sama sekali.
Padahal alat berupa kamera DSLR dan printer foto portable yang ia punya memiliki harga hampir Rp 10 juta.
"Peralatan punya sendiri, harganya hampir Rp 10 juta tapi Alhamdulillah sudah lunas."
Baca Juga: Contoh Rusia, Prabowo Kalau Menang Pilpres Mau Bikin Kementerian Bencana
Suhendi tidak sendiri, ada puluhan tukang foto lain yang tersebar di area pantai Pelabuhan Ratu. Mereka mematok harga Rp 10 ribu untuk satu lembar foto berukuran 3 R.
Jasa tukang foto tergerus zaman dan sepi peminat seperti halnya yang terjadi di Pantai Karang Hawu, Pelabuhan Ratu, Sukabumi.