Ini Lho Keunggulan Ngopi Pakai Gula Aren Ketimbang Gula Putih

Senin, 31 Desember 2018 | 12:25 WIB
Ini Lho Keunggulan Ngopi Pakai Gula Aren Ketimbang Gula Putih
Ilustrasi gula. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjamurnya kedai kopi lokal membuat daya saing bisnis kopi makin tinggi. Masing-masing menawarkan ciri khas cita rasa. Salah satu yang sedang tren adalah memakai gula aren sebagai pemanis ketimbang gula putih biasa.

Konon katanya gula aren (palm sugar) dipilih karena lebih sehat daripada gula putih, benarkah demikian?

Dari segi perbandingan kandungan gizi gula putih dan gula aren, terdapat beberapa perbedaan. Gula putih terbuat dari tebu, sementara gula aren terbuat dari nira (cairan yang keluar dari batang pohon enau). Gula putih termasuk sumber makanan yang hanya tinggi kalori tapi gizinya minim, bahkan hampir nol, sementara gula aren ternyata diperkaya oleh beberapa mineral yang diperlukan oleh tubuh.

Studi menemukan bahwa gula aren mengandung kalium, fosfor, zink, zat besi, mangan, tembaga, hingga dosis kecil antioksidan, seperti polifenol, flavonoid, dan antosianidin. Gula aren juga kaya akan vitamin B8 (inositol), asam folat, vitamin B1 (tiamin), dan vitamin B2 (riboflavin) yang berfungsi untuk membentuk sel-sel sehat.

Baca Juga: Ini Dia Rekayasa Lalu Lintas di Malam Tahun Baru 2019 di Jakarta

Selain dari sisi kandungan nutrisinya, gula aren juga jauh mengungguli gula putih dalam hal nilai glikemik. Dari rentang skor 0-100, nilai indeks glikemik gula pasir putih adalah 100 sementara gula aren memiliki nilai glikemik sekitar 35. Semakin tinggi nilai glikemik, semakin cepat pula makanan tersebut menaikkan gula darah.

Salah satu pemanis alternatif dengan indeks glikemik rendah juga berkat kandungan serat makanan di dalamnya yang disebut inulin terdapat diula aren. Serat inulin dikenal dapat menjaga kadar gula darah tetap normal. 

Jika ditinjau dari berbagai aspek, gula aren memang jauh lebih unggul daripada gula pasir putih biasa. Namun bagaimana pun juga, gula aren tetaplah gula.

Gula aren tetaplah gula yang dapat meningkatkan jumlah asupan kalori. Asupan kalori berlebihan terkait dengan risiko kenaikan berat badan, hingga penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes. Itu sebabnya kita harus tetap membatasi asupan gula dalam makanan dan minuman sehari-hari guna mencegah risiko yang tidak diinginkan.

Apa pun jenis gulanya, batas rekomendasi porsi gula untuk orang Indonesia dalam sehari adalah 50 gram gula atau setara dengan 5-9 sendok teh. Batasan ini telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Baca Juga: Lawan Hoax dan Kanker, Perjuangan Sutopo BNPB Dipuji Media Internasional

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI