Lelaki yang berprofesi sebagai sales otomotif ini pun tak menyangka bahwa semangatnya mengalahkan virus HIV melalui olahraga sempat membuatnya viral di Palangkaraya. Ia bahkan diminta dokter setempat untuk menyemangati pasien HIV yang juga divonis stadium akhir seperti dirinya.
August memang bukan seorang konselor. Ia tak mendapatkan pendidikan khusus di bidang ini. Tapi dirinya membuktikan sendiri bahwa menerima penyakit ini sebagai ujian untuk tidak menyerah membuatnya bertahan hidup sampai hari ini.
"Pas saya kunjungi pasien HIV itu di ruang VIP semua alat di pasang di tubuhnya. Saya coba berkomunikasi, kalau kena HIV terus down misal duh bentar lagi mati, bentar lagi distigma orang itu justru lebih cepat dibantai virus. Lebih cepat mati. Aku kasih tahu ke dia," ungkap August.
Semangat yang disuntikkan August tidak sia-sia. Seminggu setelah kedatangannya di rumah sakit, August mendapat kabar bahwa pasien HIV itu telah pulang dari rumah sakit. Para dokter pun berterima kasih pada August karena Ia berhasil menyelamatkan satu nyawa.
Baca Juga: 5 Gerakan Ini Bermanfaat Kecilkan Paha, Wajib Dicoba
August merasa lega. Seperti pasien HIV itu, ia juga merasa diberi kesempatan hidup kedua kalinya oleh Tuhan. Untuk itu ia bertekad terus menginspirasi pasien HIV dengan kekuatan pikirannya.
Meski demikian August tak menampik bahwa stigma negatif pernah didapat setelah mendapat vonis HIV. Bahkan virus ini membuatnya sempat kehilangan pekerjaan.
"Bulan Juli 2016 waktu pertama kali saya positif HIV dan kantor tahu saya diminta untuk menandatangani surat pengunduran diri," kata dia.
Tapi August tak mau ambil pusing. Ia terus membuktikan bahwa HIV bukan halangan bagi dirinya untuk produktif. Ia juga tak pernah lelah mengedukasi orang terdekatnya bahwa HIV tak semudah itu menular hanya dengan bersentuhan.
"Ada teman baik, dulu baik. Biasa makan tidur di rumah mewahnya. Kemarin itu, saya pergi bantu bikin kue kering. Dia bilang eh, elu udah cuci tangan belum? Elu mesti pakai sarung tangan plastik. Kalau nggak nanti menular ke kami. Bah, sebodoh itu ya otakmu, aku bilang. Mereka nggak ngerti," imbuh August.
Baca Juga: Duh! Beberapa iPhone Tidak Bisa Terkoneksi Wifi setelah Update iOS 12.1.2
Meski demikian masih ada orang-orang baik yang mendukung dirinya untuk menjalani hidup seperti biasa. Inilah yang disyukuri August. Ia merasa tak sendiri berjuang melawan virus dan vonis dokter.