Yang Hobi Traveling, Yuk Intip 8 Prediksi Travel 2019

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 28 Desember 2018 | 08:10 WIB
Yang Hobi Traveling, Yuk Intip 8 Prediksi Travel 2019
Ilustrasi tren liburan atau tren travel 2019. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com -
Anda yang hobi traveling perlu tahu delapan prediksi travel 2019 yang diungkapkan oleh booking.com.

Delapan prediksi travel 2019 ini merupakan ulasan 163 juta tamu yang sudah terverifikasi, serta temuan dari 21.500 wisatawan di 29 negara.

Dengan melihat prediksi ini, kita bisa mendapatkan ide untuk rencana para wisatawan di tahun depan.

1. Berwisata Sambil Belajar (The Appren-trip)
Di 2019 akan ada banyak wisatawan yang membuat keputusan perjalanan dengan lebih serius, karena selain ingin menambah lebih banyak destinasi, mereka juga mau perjalanannya jadi lebih berarti, yaitu sebagai sarana pemenuhan kebutuhan pribadi.

Baca Juga: Suka Pamer Soal Traveling, Ternyata Begini Dampaknya!

Lebih dari setengah (56%) wisatawan global setuju bahwa bepergian telah mengajarkan keterampilan hidup yang tak ternilai. Selain itu, di tahun depan akan terlihat pula peningkatan keinginan orang untuk mempelajari sesuatu yang baru saat bepergian.

Tahun depan diprediksi akan terjadi peningkatan pada jumlah liburan yang bertujuan untuk berpartisipasi dalam kegiatan relawan atau aktivitas keterampilan lintas generasi.

liburan sambil menambah pengetahuan di Ancol Taman Impian Jakarta. (Foto: Dok. Ancol)
Liburan sambil menambah pengetahuan di Ancol Taman Impian Jakarta. (Foto: Dok. Ancol)

Secara khusus, Generasi Z akan semakin memikirkan nilai gelar sarjananya yang berharga. Selain itu mereka juga berharap untuk mendapat keterampilan hidup, serta pengetahuan praktis dari perjalanannya, terutama karena pengalaman di luar kelas dan kantor terus meningkatkan potensi seseorang dan membuatnya menarik di mata banyak perusahaan.

Ketika melihat jenis perjalanan yang paling populer, 68% wisatawan global akan mempertimbangkan untuk berpartisipasi dalam pertukaran budaya demi mempelajari keterampilan baru, diikuti dengan perjalanan dengan volunteering trip (54%) dan penempatan kerja di luar negeri (52%).

2. Mendambakan Kemudahan
Di 2019, kemudahan akan menjadi tolak ukur untuk menilai inovasi teknologi travel. Beberapa tahun belakangan ini, wisatawan telah mendengar banyak gebrakan seputar kecerdasan buatan (AI), virtual reality (VR) hingga pengenalan suara.

Baca Juga: Alasan Solo Traveling jadi Pribadi Lebih Baik, Ini Penjelasannya

Di tahun mendatang, inovasi yang menjuarai adalah inovasi yang secara mulus dapat menawarkan teknologinya sebagai solusi praktis bagi para wisatawan. Pikirkan akses kamar tanpa kunci yang cukup dengan ponsel, tips perjalanan personal, atau concierge robot yang dapat berkomunikasi dengan tamu dalam bahasa mereka.

Beberapa inovasi yang akan membuat kita berdecak kagum ternyata tidak hanya yang paling futuristik atau eksotis. Para wisatawan ternyata juga lebih antusias tentang pelacakan bagasi real-time melalui aplikasi seluler (57%), dan memiliki satu aplikasi untuk semua perencanaan, pemesanan dan kebutuhan perjalanan mereka (57%), ketimbang untuk prospek menggunakan transportasi self-driving di tempat tujuan (40%).

Ilustrasi traveling sekeluarga. (Shutterstock)
Ilustrasi traveling sekeluarga. (Shutterstock)

Di sini, hal-hal yang kompleks, tapi mampu dibuat sederhana justru akan meningkatkan tingkat kepercayaan diri dan fleksibilitas para wisatawan. Pada 2019 juga akan terlihat lebih banyak teknologi yang dikembangkan untuk perencanaan pra-perjalanan.

Hampir sepertiga (31%) wisatawan global menyukai gagasan 'agen perjalanan virtual' di rumah mereka, seperti menggunakan fitur yang diaktifkan dengan suara untuk menjawab pertanyaan. Satu dari lima orang ingin teknologi seperti augmented reality untuk membiasakan diri dengan destinasi sebelum mereka tiba.

3. Teritori yang Tak Terjamah
NASA akan memulai pembangunan Lunar Space Station-nya pada 2019 (peluncurannya pada 2022) dan kita akan terus melihat investasi yang cukup besar di luar angkasa.

Pada 2019 dan seterusnya, manusia akan terus mendorong batas ekstrem dengan kemajuan teknologi ruang angkasa. Prospek pariwisata ruang angkasa tidak akan tampak seperti lompatan raksasa lagi.

Perusahaan travel dan barang konsumen akan berinvestasi dalam berbagai tes di bumi untuk mempersiapkan masa depan di ruang angkasa dan memenuhi selera konsumen untuk menantang perbatasan baru.

Empat dari sepuluh wisatawan (40%) mengakui bahwa mereka senang dengan prospek perjalanan ruang angkasa di masa depan, dan terbuka untuk mempertimbangkan pengalaman itu sendiri (38%).

Ilustrasi traveling ke luar angkasa. (Shutterstock)
Ilustrasi traveling ke luar angkasa. (Shutterstock)

Hingga perjalanan ruang angkasa ini menjadi kenyataan, mentalitas berani ini juga berarti menunjukan peningkatan keinginan orang untuk menjelajah wilayah-wilayah yang belum terjamah di bumi.

Yang paling menarik adalah terra firma, di mana enam dari sepuluh (60%) wisatawan ingin mencoba menginap di bawah laut. Berbagai tipe hotel dan rumah liburan yang terkesan mustahil untuk ditinggali akan bermunculan di 2019 dan merealisasikan imajinasi kita di depan mata.

4. Lebih Dekat dan Personal
Pada 2019 akan melihat perkembangan pesat dalam konsumsi informasi perjalanan. Panduan perjalanan yang umum dan komprehensif akan diganti dengan konten yang semakin pendek, relevan, dan personal, yang dapat diintegrasikan dengan rapi di feed wisatawan.

Ilustrasi traveling atau liburan menikmati alam bebas. (Shutterstock)
Ilustrasi traveling atau liburan menikmati alam bebas. (Shutterstock)

Sepertiga dari wisatawan (34%) menginginkan seseorang atau sesuatu untuk membuat rekomendasi perjalanan untuk mereka, dan sekitar dua perlima (41%) ingin teknologi seperti AI untuk membuat saran perjalanan berdasarkan pengalaman sebelumnya. Bahkan, lebih dari setengah (52%) akan senang kalau ada inovasi teknologi seperti pemandu wisata digital.

Karena rekomendasi yang personal dan individual semakin penting, mereka berharap para produsen konten perjalanan besar dan profesional untuk menyediakannya dengan teknologi AI di sepanjang 2019, supaya mereka bisa memanfaatkannya di saat mereka membutuhkan.

5. Bepergian Dengan Hati Nurani
Dengan adanya peningkatan minat global dalam isu-isu sosial seperti hak asasi manusia, kesetaraan dan kondisi kerja, 2019 adalah tahun di mana akan banyak ditemukan wisatawan yang sadar akan nilai sosial.

Mereka mempertimbangkan isu-isu sosial, politik dan lingkungan di destinasi potensial sebelum mengambil keputusan.

Saat ini hampir separuh (49%) wisatawan merasa masalah sosial di destinasi sangat penting ketika memilih sebuah destinasi. Lebih dari setengah (58%) memilih untuk tidak pergi ke suatu destinasi jika mereka merasa dampaknya akan negatif terhadap orang-orang yang tinggal di sana.

Ilustrasi liburan atau jalan-jalan bareng teman-teman. (Shutterstock)
Ilustrasi liburan atau jalan-jalan bareng teman-teman. (Shutterstock)

Dan karena wisatawan kini semakin mencari pengalaman baru dan otentik, mereka juga ingin memastikan bahwa mereka dapat bepergian dengan aman, tanpa mengalami diskriminasi jenis kelamin, etnis, atau orientasi seksual. Sebagai contoh banyak destinasi dan organisasi juga akan semakin meningkatkan dukungan bagi wanita yang bepergian sendirian.

Data Booking.com mengungkapkan bahwa hampir satu dari lima (19%) wisatawan berencana melakukan perjalanan untuk menghadiri Festival Pride pada tahun 2019, kebanyakan adalah penjelajah muda, dengan hampir sepertiganya (30%) berusia 18 hingga 34 tahun.

6. Plastik Sangat Tidak Fantastik
Masalah plastik sekali pakai akan terus menjadi topik hangat, tetapi pada 2019, kepedulian lingkungan akan berubah menjadi tindakan yang lebih besar.

Generasi milenial dan Gen Z mencari pengalaman yang berkelanjutan di tempat tujuan mereka, sementara penyedia akomodasi akan mencari cara untuk mengurangi penggunaan plastik dan meningkatkan kredensialnya dalam praktik berkelanjutan.

Tumpukan sampah plastik di Pantai Kuta, Bali. (Shutterstock)
Tumpukan sampah plastik di Pantai Kuta, Bali. (Shutterstock)

Sebagian besar wisatawan global (86%) mengatakan bahwa mereka bersedia meluangkan waktu untuk kegiatan yang mengimbangi dampak lingkungan dari kunjungan mereka, dengan lebih dari sepertiganya (37%) bersedia membersihkan sampah dan plastik dari pantai atau atraksi wisata lain.

Menurut hasil penelitian yang lebih dalam soal praktik berkelanjutan, yang didorong oleh keinginan wisatawan untuk bepergian dengan hati nurani, investasi dalam memulai usaha yang berkelanjutan akan dianggap semakin penting.

Kita akan melihat banyak start-up dan perusahaan yang berkomitmen pada masa depan planet yang lebih baik, dengan teknologi yang menarik sebagai inti dari solusi mereka.

7. Kurasi Pengalaman
Perjalanan dengan pengalaman adalah salah satu tren perjalanan utama 2018, tetapi 2019 akan membawanya lebih jauh lagi. Dalam refleksi perjalanan, 'melakukan' akan sama atau lebih besar bobotnya dengan 'pergi'.

Untuk hampir dua pertiga dari wisatawan (60%), pengalaman sekarang dihargai lebih tinggi daripada harta benda, sehingga wisatawan akan memilih pengalaman otentik, mulai dari makan, tidur, belanja, hingga menonton pertandingan olahraga favorit.

Mereka menekankan pada pentingnya menciptakan momen yang memberi kebahagiaan dan kenyamanan yang tak terlupakan bahkan setelah pulang.

Traveling berkualitas atau seadanya
Melakukan perencanaan matang sebelum traveling. (Shutterstock)

Ketika kita terus tenggelam dalam kesibukan, pengalaman akan membantu meringankan beban kehidupan yang penuh tekanan. Pada 2019, dua perlima wisatawan (42%) berencana mengunjungi destinasi yang membuat mereka merasa seperti anak kecil lagi.

Kita akan melihat properti yang ingin menambahkan lebih banyak sentuhan anak kecil dan lucu seperti kolam bola atau kastil goyang untuk orang dewasa, untuk melayani tamu milenial dan Gen Z, yang merupakan kelompok terbesar yang melakukan perjalanan untuk merayakan momen kecilnya kembali.

8. Memaksimalkan Perjalanan Mikro
Lebih dari setengah wisatawan global (53%) berencana untuk melakukan lebih banyak perjalanan saat akhir pekan. Akan ada lebih banyak perjalanan yang terukur, atau perjalanan dengan itinerary padat dalam jangka waktu yang lebih singkat.

Mereka percaya bahwa pengalaman yang berkesan tidak selalu harus dilakukan di tempat yang luar biasa, atau dalam jangka waktu yang lama.

Perlemgkapan traveling. (Shutterstock)
Perlengkapan traveling. (Shutterstock)

Dengan inovasi yang berkelanjutan dalam dunia transportasi, terlihat dari semakin banyaknya rute penerbangan dengan harga semakin terjangkau, penyewaan mobil on-demand yang mudah diakses, serta informasi transportasi real-time yang praktis. Ini artinya perjalanan mikro menjadi lebih bervariasi dan disesuaikan sehingga lebih pendek, lebih personal, dan bermanfaat.

Kondisi inilah yang diprediksi akan terjadi lonjakan keinginan untuk tinggal di jenis akomodasi yang unik dan luar biasa, yang bisa membuat perjalanan jadi tak terlupakan, bahkan perjalanan yang pendek sekalipun.

“2019 akan menjadi tahun yang menarik untuk bepergian. Dengan kemajuan teknologi, dunia yang semakin terkoneksi dan selera konsumen yang terus berkembang untuk mendapatkan pengalaman perjalanan terbaik, kita siap untuk melihat perkembangan inovasi, pergi ke destinasi yang belum dijelajahi," terang Pepijn Rijvers, Chief Marketing Officer di Booking.com tentang delapan prediksi travel 2019.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI