Yang Hobi Traveling, Yuk Intip 8 Prediksi Travel 2019

Ririn Indriani Suara.Com
Jum'at, 28 Desember 2018 | 08:10 WIB
Yang Hobi Traveling, Yuk Intip 8 Prediksi Travel 2019
Ilustrasi tren liburan atau tren travel 2019. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

5. Bepergian Dengan Hati Nurani
Dengan adanya peningkatan minat global dalam isu-isu sosial seperti hak asasi manusia, kesetaraan dan kondisi kerja, 2019 adalah tahun di mana akan banyak ditemukan wisatawan yang sadar akan nilai sosial.

Mereka mempertimbangkan isu-isu sosial, politik dan lingkungan di destinasi potensial sebelum mengambil keputusan.

Saat ini hampir separuh (49%) wisatawan merasa masalah sosial di destinasi sangat penting ketika memilih sebuah destinasi. Lebih dari setengah (58%) memilih untuk tidak pergi ke suatu destinasi jika mereka merasa dampaknya akan negatif terhadap orang-orang yang tinggal di sana.

Ilustrasi liburan atau jalan-jalan bareng teman-teman. (Shutterstock)
Ilustrasi liburan atau jalan-jalan bareng teman-teman. (Shutterstock)

Dan karena wisatawan kini semakin mencari pengalaman baru dan otentik, mereka juga ingin memastikan bahwa mereka dapat bepergian dengan aman, tanpa mengalami diskriminasi jenis kelamin, etnis, atau orientasi seksual. Sebagai contoh banyak destinasi dan organisasi juga akan semakin meningkatkan dukungan bagi wanita yang bepergian sendirian.

Baca Juga: Suka Pamer Soal Traveling, Ternyata Begini Dampaknya!

Data Booking.com mengungkapkan bahwa hampir satu dari lima (19%) wisatawan berencana melakukan perjalanan untuk menghadiri Festival Pride pada tahun 2019, kebanyakan adalah penjelajah muda, dengan hampir sepertiganya (30%) berusia 18 hingga 34 tahun.

6. Plastik Sangat Tidak Fantastik
Masalah plastik sekali pakai akan terus menjadi topik hangat, tetapi pada 2019, kepedulian lingkungan akan berubah menjadi tindakan yang lebih besar.

Generasi milenial dan Gen Z mencari pengalaman yang berkelanjutan di tempat tujuan mereka, sementara penyedia akomodasi akan mencari cara untuk mengurangi penggunaan plastik dan meningkatkan kredensialnya dalam praktik berkelanjutan.

Tumpukan sampah plastik di Pantai Kuta, Bali. (Shutterstock)
Tumpukan sampah plastik di Pantai Kuta, Bali. (Shutterstock)

Sebagian besar wisatawan global (86%) mengatakan bahwa mereka bersedia meluangkan waktu untuk kegiatan yang mengimbangi dampak lingkungan dari kunjungan mereka, dengan lebih dari sepertiganya (37%) bersedia membersihkan sampah dan plastik dari pantai atau atraksi wisata lain.

Menurut hasil penelitian yang lebih dalam soal praktik berkelanjutan, yang didorong oleh keinginan wisatawan untuk bepergian dengan hati nurani, investasi dalam memulai usaha yang berkelanjutan akan dianggap semakin penting.

Baca Juga: Alasan Solo Traveling jadi Pribadi Lebih Baik, Ini Penjelasannya

Kita akan melihat banyak start-up dan perusahaan yang berkomitmen pada masa depan planet yang lebih baik, dengan teknologi yang menarik sebagai inti dari solusi mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI