Suara.com - Jalur wisata di kawasan Pantai Anyer hingga Tanjung Lesung sudah berangsur normal. Jalur yang sebelumnya tertutup pasca tsunami yang menerjang kawasan pesisir Banten dan Lampung, Sabtu (22/12/2018), sudah bisa dilintasi baik dari arah Cilegon ataupun Pandeglang.
“Sudah normal, tidak ada puing-puing yang melintang di badan jalan. Hal itu berkat kerja keras tim gabungan TNI, Polri, Basarnas dan K/L terkait” ujar Ketua Tim Tourism Crisis Center (TCC), Guntur Sakti di Pandeglang, Banten, Selasa (25/12/2018).
Dari pantauan Tim TCC di sepanjang Pantai Anyer hingga Tanjung Lesung, masyarakat yang bangunannya terdampak, perlahan ikut membersikan tempat mereka.
Namun dermaga untuk kapal dan speedboat yang berada di kawasan sekitar Pantai Carita mengalami kerusakan, serta beberapa speedboat juga rusak akibat tsunami. “Untuk kelistrikan memang dalam proses normalisasi, sedangkan untuk telekomunikasi tidak ada masalah,” kata Guntur.
Baca Juga: Siap Jaring Wisman, Kemenpar Bikin Sales Mission Hot Deal di Cina
Sedangkan amenitas di Kabupaten Pandeglang cukup banyak terdampak pasca tsunami. Guntur menyebut tercatat 69 hotel dan villa rusak serta 60 warung makan dan toko rusak. Hotel dan penginapan di sekitar Carita mengalami kerusakan paling parah, di antaranya Hotel Mutiara Carita, 35 unit cottage dan 24 kamar hotel rusak dengan kerusakan bangunan sekitar 85%.
Selain itu juga Sambolo Beach Bungalow, dari 31 unit bungalow hanya tersisa 3 unit bungalow dengan kerusakan bangunan 90%. Selanjutnya Villa Rika Sambolo dengan kerusakan 90%, Lucia Cottage dengan kerusakan bangunan 70%, dan sebagainya.
“Sebanyak 50 penginapan dan hotel tidak berdampak pada kerusakan tetapi berdampak pada tidak adanya pengunjung di sekitar Carita,” tambahnya.
Fasilitas umum pariwisata di sepanjang jalan tersebut masih dalam proses pembersihan. Untuk jaringan telekomunikasi, Telkomsel dan PT. Telkom sedang melakukan perbaikan jaringan, sedangkan jaringan listrik sudah berfungsi.
Untuk pos kesehatan sendiri berada di Pantai Carita, Pantai Panimbang, dan Kabupaten Pandeglang. Bantuan juga semakin banyak datang dari beberapa organisasi dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Baca Juga: Dorong Wisman ke Batam, Kemenpar-GIPI Bikin Indonesia Incorporated
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus melakukan pembaharuan informasi melalui keterangan resmi untuk menghindari hoaks. “Tim TCC terjun dan memantau langsung agar kami selalu update mengenai perkembangan kondisi disana, khususnya terkait wisatawan dan 3A terdampak. Mudah-mudahan, itu semua akan membuat situasi semakin terang. Tidak banyak hoaks, tidak menciptakan kepanikan, dan semua bisa melewati situasi ini dengan baik,” papar laki-laki yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Riau itu.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya beserta jajarannya terus berusaha mengembalikan pariwisata pasca Tsunami. Setelah fokus pada upaya pencarian dan penyelamatan terhadap korban, Kemenpar fokus pada penanganan dan pelayanan yang bisa diberikan kepada wisatawan yang terdampak dan melakukan fact finding mengenai ekosistem pariwisata ( 3A ) terdampak .
"Nantinya special price bisa jadi salah satu strategi di fase pemulihan , bukan di fase tanggap darurat saat ini. Justru di fase tanggap darurat ini kita stop semua aktivitas promosi di destinasi wisata terdampak,"kata Menpar.
Kemenpar punya 3 startegi di fase pemulihan nanti, yaitu pemulihan SDM dan kelembagaan, pemulihan destinasi dan promosi di destinasi tidak terdampak.
"Jadi untuk saat ini, Tim TCC Kemenpar fokus terlebih dahulu memberikan penanganan di fase tanggap darurat, stop berpromosi di destinasi terdampak bencana. Baru setelah fase pemulihan kita rancang stategi pemulihannya," beber menteri asal Banyuwangi itu.